Dari Literasi Keuangan Hingga Kesiapsiagaan: Langkah Proaktif Prudential dan Plan Indonesia di Sekolah Bali

Karin Zulkarnaen, Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia, menyampaikan sekolah memiliki peran sentral dalam membentuk generasi yang tangguh, mampu menghadapi berbagai tantangan, termasuk ancaman bencana.

8 Mei 2025, 23:48 WIB

Denpasar – PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia), menggandeng Prudence Foundation dan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia), bersatu dalam satu tujuan mulia: memperkuat kesiapsiagaan satuan pendidikan terhadap ancaman bencana di Bali pada 5 Mei 2025.

Mereka berkolaborasi untuk mengimplementasikan lebih dalam Program Provinsi Model Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), atau yang dikenal secara internasional sebagai Comprehensive School Safety (CCS), di seluruh penjuru Bali.

Perjalanan program ini telah dimulai sejak April 2024 dan terus berlanjut hingga Mei 2025. Dalam kurun waktu tersebut, program ini telah berhasil merangkul 100 sekolah dari jenjang SMA, SMK, hingga SLB. Lebih dari tujuh ribu pelajar Bali, tepatnya 7.033 jiwa, telah merasakan dampak positif dari inisiatif ini.

Tujuan utama diemban meningkatkan kesadaran dan membekali kemampuan dalam memitigasi berbagai risiko bencana. Bencana ini tidak hanya terbatas pada faktor alam, termasuk dampak perubahan iklim yang semakin nyata, tetapi juga mencakup bencana non-alam, sosial, hingga potensi kekerasan yang mungkin terjadi di lingkungan sekolah.

Sebagai bagian dari upaya yang berkelanjutan, serangkaian kegiatan terstruktur digelar di Bali pada tanggal 1 hingga 5 Mei 2025. Rangkaian ini merupakan bagian dari strategi yang lebih besar untuk memperkokoh fondasi Sekretariat Bersama (SEKBER) SPAB Bali. Selain itu, upaya juga dilakukan untuk merumuskan indikator provinsi model yang diharapkan dapat menjadi acuan dan direplikasi di daerah-daerah lain di Indonesia.

Tidak ketinggalan, program ini juga aktif mendorong partisipasi generasi muda dalam setiap tahapan implementasi dan pemantauan SPAB. Sebuah elemen kunci dalam program ini adalah pemanfaatan Modul SPAB Komprehensif.

Modul ini menjadi panduan dalam membentuk sekolah-sekolah yang tangguh terhadap berbagai potensi bencana, sekaligus mempersiapkan tenaga pendidik dan para siswa untuk menghadapi risiko-risiko tersebut dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai.

Inisiatif yang penuh makna ini selaras dengan pilar Community Resilience yang menjadi bagian tak terpisahkan dari komitmen Prudential Indonesia. Lebih jauh lagi, program ini turut berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama pada tujuan nomor 4 (pendidikan berkualitas), 11 (kota dan komunitas berkelanjutan), dan 13 (penanganan perubahan iklim).

Sebagai wujud nyata dari dukungan mereka, Prudential Indonesia tidak hanya memberikan dukungan dari jauh. Mereka melakukan kunjungan langsung ke SMAN 2 Kuta Bali, salah satu sekolah yang menjadi bagian penting dari program SPAB.

Prudential Indonesia menyelenggarakan sesi literasi keuangan yang diikuti oleh 388 siswa. Langkah ini menunjukkan komitmen yang menyeluruh dalam mengembangkan kapasitas generasi muda. Dukungan tidak hanya terfokus pada kesiapsiagaan bencana, tetapi juga pada aspek penting lainnya, yaitu perencanaan keuangan yang bertanggung jawab untuk masa depan mereka.

Data yang dihimpun oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan gambaran yang cukup memprihatinkan mengenai kerentanan sekolah-sekolah di Indonesia terhadap bencana.

Setiap tahunnya, lebih dari 2.500 sekolah di berbagai penjuru negeri harus menghadapi dampak dari berbagai jenis bencana. Dalam kurun waktu 15 tahun terakhir, jumlah satuan pendidikan yang terdampak mencapai lebih dari 72.000, dan melibatkan lebih dari 12 juta siswa. Sebuah ironi, mengingat sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan melindungi. Namun, kenyataannya, banyak sekolah yang berdiri di lokasi-lokasi yang memiliki tingkat kerawanan bencana yang tinggi.

Hingga April 2025, data Kemendikbudristek mencatat bahwa 413.000 sekolah di Indonesia berada di zona risiko gempa bumi, 202.000 sekolah terancam banjir, dan 49.000 sekolah berpotensi mengalami longsor. Di Provinsi Bali sendiri, lebih dari 2.000 sekolah tercatat berada di wilayah yang rawan terhadap bencana, terutama gempa bumi dan banjir. Kondisi ini semakin menggarisbawahi betapa krusialnya upaya peningkatan kesiapsiagaan bencana di sektor pendidikan Bali.

Karin Zulkarnaen, Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia, menyampaikan sekolah memiliki peran sentral dalam membentuk generasi yang tangguh, mampu menghadapi berbagai tantangan, termasuk ancaman bencana.

Melalui kolaborasi yang terjalin ini, Prudential Indonesia menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung dunia pendidikan dalam membangun ketangguhan. Lebih dari itu, inisiatif ini merupakan bagian dari visi yang lebih besar untuk mewujudkan perlindungan yang menyeluruh bagi masyarakat, tidak hanya dari aspek finansial dan kesehatan, tetapi juga dari sisi keselamatan dan kesiapsiagaan.

Ia berharap agar program yang berharga ini dapat terus berjalan secara berkelanjutan dan dapat diadopsi oleh lebih banyak sekolah, sehingga tercipta sistem pendidikan yang lebih aman dan responsif terhadap berbagai potensi bencana.

Senada dengan harapan tersebut, AA Bagus Suryawan, Kabid PK PLK Dinas Dikpora Provinsi Bali, menyambut baik kolaborasi yang terjalin antara Prudential Indonesia, Prudence Foundation, dan Plan Indonesia. Beliau menyampaikan apresiasi yang tinggi atas upaya bersama ini dalam memperkuat implementasi program SPAB di wilayah Bali.

Menurutnya, program ini sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Provinsi Bali dalam membangun sistem pendidikan yang tangguh dan responsif terhadap berbagai potensi bencana yang mungkin terjadi. Beliau juga berharap agar sinergi yang positif ini dapat menjadi contoh praktik baik yang dapat direplikasi di seluruh provinsi di Indonesia.

Dengan semangat kolaborasi dan harapan akan masa depan yang lebih aman, Prudential Indonesia dan Prudence Foundation memiliki keyakinan bahwa implementasi SPAB Komprehensif ini akan mampu menciptakan perubahan yang berdampak signifikan dan berkelanjutan dalam upaya mitigasi risiko bencana.

Melalui jalinan kerjasama yang erat dengan berbagai pemangku kepentingan dan pelibatan aktif kaum muda, program ini diharapkan tidak hanya akan memperkuat kesiapsiagaan di Bali, tetapi juga akan menginspirasi dan menjadi model bagi lebih banyak sekolah di seluruh Indonesia untuk membangun sistem pendidikan yang aman, tangguh, dan responsif terhadap berbagai risiko bencana yang mengintai. ***

Berita Lainnya

Terkini