Denpasar -Di balik nama lengkapnya, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra S.H., M.H., M.Kn., sosok yang akrab disapa Gus Adi ini menyimpan sebuah keyakinan teguh. Ia percaya bahwa jalan pengabdian tak terbatas pada satu arena saja. Kini, sebagai seorang advokat, Gus Adi menemukan bahwa justru melalui profesi inilah kiprah politiknya dapat terentang jauh lebih luas.
“Kiprah politik saya bisa ke mana-mana,” tuturnya di sela Pengambilan Sumpah 29 Advokat Kongres Advokat Indonesia (KAI) Wilayah Bali , di Hotel Ina Veteran, Denpasar 4 Juni 2025.
Dulu, ketika dirinya berpolitik dan berpartai, memiliki rumah besar yaitu partai politik.
“Tapi bagi saya, rumah besar saya sekarang adalah profesi ini. Profesi inilah rumah besar saya,” imbuh pria ramah ini.
Dalam “rumah besar” barunya ini, Gus Adi memiliki satu tujuan mulia: menyelamatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Baginya, berkarya adalah napas, dan tak ada kata berhenti untuk terus berkontribusi. Sejak 1 Oktober 2024, setelah tak lagi menjabat sebagai wakil rakyat, ia memilih untuk “berganti baju” dan mengabdikan diri sebagai penegak hukum.
“Saya ganti baju sebagai advokat,” ujarnya mantap.
“Selama saya terjun di organisasi masyarakat dan partai politik, saya belum pernah meminta jabatan. Saya belum pernah berebut jabatan. Namun, jika jabatan itu datang dan menjadi bagian dari diri saya, saya akan siap.”
Kisah Gus Adi adalah sebuah cerminan dari semangat pantang menyerah dan dedikasi tanpa batas untuk bangsa. Ia membuktikan bahwa pengabdian tak selalu terikat pada satu bentuk, melainkan dapat terus bertransformasi demi mencapai tujuan yang lebih besar. ***