Denpasar – Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus berhasil mengamankan pasokan energi di Bali selama periode krusial mudik dan balik Lebaran 2025, yang tergabung dalam Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) 2025 dan berakhir pada 14 April lalu.
Meskipun terjadi peningkatan aktivitas masyarakat, Pertamina mampu menjaga distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquefied Petroleum Gas (LPG), dan Avtur sesuai proyeksi, bahkan mencatatkan sejumlah pergeseran tren konsumsi.
Kelancaran mobilitas masyarakat selama libur panjang di Pulau Dewata didukung oleh koordinasi apik antara Pertamina, Polda Bali, serta pemangku kepentingan lainnya.
Pengaturan lalu lintas yang efektif dan ketersediaan infrastruktur pendukung, termasuk pasokan energi yang stabil, menjadi kunci kenyamanan para pemudik dan wisatawan.
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Aji Anom Purwasakti, mengapresiasi kolaborasi seluruh pihak yang terlibat dalam Satgas RAFI 2025.
“Kami berterima kasih kepada seluruh stakeholders atas sinergi yang luar biasa. Apresiasi juga kami sampaikan kepada tim Pertamina yang siaga penuh dalam memastikan kelancaran distribusi energi,” ujarnya.
Aji menambahkan, secara umum terjadi kenaikan konsumsi energi dibandingkan kondisi normal, seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat.
Data Satgas RAFI 2025 menunjukkan dinamika konsumsi yang menarik.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, mengungkapkan bahwa konsumsi Gasoline (Pertalite dan Pertamax Series) justru mengalami penurunan tipis sebesar 2% menjadi 2.830 KL/hari.
Penurunan signifikan terjadi pada konsumsi Gasoil (Biosolar dan Dex Series), anjlok hingga 26% menjadi 559 KL/hari, yang dipengaruhi oleh pembatasan operasional kendaraan niaga selama masa libur.
Sementara itu, konsumsi Avtur tercatat turun 6% menjadi 2065 KL/hari, dan LPG mengalami penurunan moderat sebesar 3% menjadi 839 MT/hari.
“Pergeseran tren konsumsi ini menjadi catatan penting bagi kami dalam merancang strategi distribusi ke depan,” jelas Ahad.
Ia menambahkan, ketersediaan stok BBM dan LPG secara umum berada dalam kondisi aman dengan ketahanan yang bervariasi.
Untuk mendukung kelancaran distribusi, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus mengoperasikan infrastruktur strategis di Bali, termasuk 2 Terminal BBM, 204 SPBU, 4 SPBUN, 120 Agen LPG PSO, 23 Agen LPG NPSO, dan 1 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU).
Seluruh operasional dipantau ketat selama 24 jam melalui sistem monitoring terpusat.
Lebih lanjut, Ahad menegaskan bahwa hasil evaluasi Satgas RAFI 2025 akan menjadi landasan untuk optimasi layanan di masa mendatang.
“Kami akan terus berupaya meningkatkan keandalan distribusi energi, terutama di wilayah-wilayah dengan tantangan geografis dan potensi lonjakan permintaan,” pungkasnya.
Masyarakat dapat memanfaatkan layanan Pertamina Call Center 135 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait layanan dan program Pertamina. Keberhasilan Pertamina menjaga pasokan energi selama periode sibuk ini menjadi indikator positif bagi stabilitas ekonomi dan kenyamanan masyarakat Bali.***