Daya Tarik Bali Lebih Kuat Ketimbang Ancaman Boikot Australia

19 Februari 2015, 18:57 WIB
“Bali punya daya tarik luar biasa, tak ada masalah dengan boikot
Australia,” tegas Ical sapaan akrab Aburizal di sela rapat konsolidasi
DPD Golkar se-Indonesia di Denpasar

Kabarnusa.com – Ancaman boikot pemerintah Australia agar warganya tidak pergi ke Indonesia termasuk Bali menyusul rencana eksekusi mati duo Bali Nine Andrew chan dan Myuran Sukumaran dinilai tidak akan berdampak signifikan.

Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie menegaskan, hukuman mati terhadap Andrew dan Myuran yang telah memiliki kekuatan hukum tepat, mau tidak mau harus dilaksanakan.

Menurutnya, ancaman boikot dari Australia itu, akan sulit dilaksanakan karena yang melakuan traveling atau wisata bukanlah negara melainkan orang.

“Bali punya daya tarik luar biasa, tak ada masalah dengan boikot Australia,” tegas Ical sapaan akrab Aburizal di sela rapat konsolidasi Golkar di Denpasar, Rabu  18 Februari 2015 malam..

Dikatakan Ical, karena dua warga negara Australia yang saat ini mendekam di LP Kerobokan, Bali akan dieksekusi sudah memiliki kekuatan hukum tetap sehingga tidak ada alasan untuk tidak dilaksanakan.

“Tidak ada keragaun lagi, kita harus lah memberikan hukuman keras bagi pelaku narkoba seperti dilakukan di Singapura, Malaysia juga memberlakukan hukuman keras sampai pidana mati.

Sementara anggota Komisi III DPR RI Aziz Syamsudin menambahkan, dari rapat teknis Kejagung dengan instansi terkait lainnya, disepakati bahwa pelaksanaan hukuman mati hendaknya tidak dilakukan secara massal.

Diakuinya, memang secara diplomatik, Australia maupu Kedutana Brazil membahas perihal hukuman mati kepada warga negara mereka.

“Saya katakan, DPR tidak punya kewenangan untuk menyetop hukuman mati, karena itu sepenuhnya wewenang persiden,” tandasnya.

Dengan eksekusi mati itu, kata Aziz memang ada dampak terhadap hubungan internasional khususnya hubungan bilateral antara Australia dan Indonesia khususnya Bali sebagai destinasi utama wisatawan mancanegara.

“Australia telah mengeluarkan travel ban, apalagi imbauan itu untuk tidak melakukan kunjungan ke Indonesia termasuk Bali sehingga perlu pendekatan lobi kedua negara. (kto)

Berita Lainnya

Terkini