Dekranasda Ingin Bunga Kasna Menjadi Daya Tarik Wisatawan yang Mengunjungi Kawasan Suci Besakih

Wisatawan yang berkunjung ke Pura Besakih di Kabupaten Karangasem diharapkan bisa menikmati salah satu daya tarik produk lokal yakni bunga kasna.

17 Februari 2023, 07:38 WIB

Karangasem – Bunga Kasna diharapkan bisa menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Pura Besakih di Kabupaten Karangasem.

Harapan disampaikan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Putri Suastini Koster saat meninjau Proyek Pelindungan Kawasan Suci Besakih di Kawasan Besakih, Karangasem, pada Kamis 16 Februari 2023.

Kawasan bencingah di depan Pura Besakih menjadi tempat pertama dikunjungi Putri Koster di mana terdapat beberapa kios tempat para pedagang menjajakan barang dagangan mereka.

Ia berharap dengan penataan kios dapat menjadikan kawasan Besakih lebih tertib dan tidak mengganggu pemedek.

Bahkan para pemedek bisa lebih nyaman beristirahat dan berbelanja setelah melakukan persembahyangan.

Hal penting yang menjadi perhatiannya agar produk-produk yang dijual di Kawasan Suci Besakih haruslah produk khas Bali, terutama khas Karangasem, sehingga pengunjung terutama wisatawan bisa sekaligus mengetahui produk-produk khas kita.

“Ini menjadi perhatian saya sejak menjadi Ketua Dekranasda Bali, ingin mengembalikan produk khas Bali seperti sedia kala,” katanya.

Sudah lama produk-produk lokal Bali ditenggelamkan dan ditiru oleh luar. Ini saatnya kita bangkit dan mengembalikan.

“Di sini juga harus bisa mendukung pengerajin kita dengan menampilkan produk khas Bali,” tutur Wanita yang akrab dipanggil Bunda Putri itu.

Salah satu produk khas Karangasem yang ingin ditonjolkan Putri Koster adalah bunga Kasna.

Karena menurutnya bunga Kasna sudah menjadi bagian dari ritual adat dan agama di Karangasem.

Sehingga ia memandang perlu memperkenalkan bunga Kasna agar diketahui lebih luas lagi.

Putri Koster mengatakan, wisatawan yang mengunjungi Besakih tidak serta merta datang dan masuk ke Pura Besakih begitu saja, namun akan diatur alur masuknya, dan tempat-tempat yang harus dikunjungi secara berurutan.

“Mereka yang datang tidak hanya melihat Pura Besakih lalu pulang, namun mereka akan diajak melihat sejarah Pura Besakih itu sendiri,” imbuhnya.

Dia berpesan agar memperhatikan masalah penempatan tempat sampah, agar Kawasan Suci Besakih selalu bersih dan bisa membuat nyaman para pemedek dan juga wisatawan. ***

Berita Lainnya

Terkini