Demi Efektivitas, UGM Pangkas 84 Laboratorium

14 Januari 2016, 09:13 WIB
Pelantikan 176 Kepala Laboratorium (foto:humas ugm)

Kabarnusa.com – Guna lebih mengefektifkan pemakaian dan berdasar hasil audit Universitas Gadjah MAda Yogyakarta memangkas 84 laboratorium dari 260 yang ada menjadi 176 laboratorium.

Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati Ph.D menyatakan, laboratorium merupakan ujung tombak pengembangan keilmuan. Tidak hanya di UGM, tapi juga di Indonesia.

“Oleh karena itu, kita perlu terus meningkatkan kualitas laboratorium yang kita miliki,” kata Dwikorita di Kampus UGM Yogyakarta, Rabu (13/1/2016).

Dwikorita melantik 176 kepala laboratorium untuk laboratorium dasar, laboratorium keilmuan, serta laboratorium terpadu di lingkungan UGM di Balai Senat.

Kepala laboratorium yang baru dilantik ini bertanggung jawab atas kegiatan pendidikan dan penelitian di dalam laboratorium yang dikelola untuk kurun waktu 3 tahun mendatang.

Sejak tahun lalu, UGM melalui kantor jaminan mutu telah melakukan audit terhadap 260 laboratorium yang ada di lingkungan UGM.

Masing-masing laboratorium diberikan penilaian berdasarkan berbagai kriteria, di antaranya fungsi dan peranan terhadap proses pendidikan, produktivitas hasil kerja, efektivitas, serta sarana dan prasarana yang dimiliki.

Dari hasil audit ini, tidak sedikit laboratorium yang kemudian digabungkan dengan laboratorium lain guna meningkatkan efektivitas pemakaian.

Tahun ini jumlah laboratorium menurun hingga menjadi 176.

“176 laboratorium yang ada saat ini adalah laboratorium yang memang layak dan penting untuk tetap eksis mendukung proses akademik,” tambah Dwikorita.

Dari audit dilakukan, perlu kerja sama berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik dari segi gelar maupun jabatan, agar dapat memenuhi kualifikasi laboratorium yang baik.

Guna menunjang peningkatan kualitas ini, sejalan dengan pencanangan tahun 2016 sebagai tahun SDM.

Ssalah satu upaya yang telah dilakukan, menjalin kerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk menyediakan beasiswa khusus studi doktoral bagi pengajar UGM.

“Kita sudah mendapat persetujuan, bahwa dalam tahun ini setidaknya ada 30 orang dari UGM yang akan mendapatkan beasiswa untuk studi S3,” sambungnya dinukil dari laman ugm.ac.id

Pihaknya akan memberikan insentif dan hibah bagi dosen-dosen untuk melakukan riset ke luar negeri serta membuat jurnal-jurnal ilmiah. (ari)

Berita Lainnya

Terkini