![]() |
ilustrasi/net |
Kabarnusa.com – Wayan Sendra (65), seorang petani di Banjar Dauh Jalan, Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan – Bali, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Senin (11/1/2016) pagi.
Korban diduga nekat gantung diri di pohon jepun (kamboja) di pekarangan rumah karena depresi.
Kasat Reskrim Polres Tabanan AKP Nyoman Sukanada seizin Kapolres Tabanan saat dikonfirmasi
membenarkan kejadian tersebut.
Terkait kejadian tersebut, pihaknya telah turun ke lapangan untuk melakukan olah TKP dan
mendengarkan keterangan saksi-saksi guna penyelidikan lebih lanjut.
Menurut Kasat Reskrim, berdasarkan keterangan saksi-saksi, korban tewas gantung diri kali pertama
diketahui oleh menantunya yang juga saksi, I Wayan Sunadia (43) yang tinggal serumah dengan
korban.
Disebutkan, pagi itu sekitar pukul O5.15 ketika bangun tidur, saksi tidak menemukan korban di dalam rumah. Saksi kemudian keluar rumah mencari korban di sekitar rumah. Saksi terkejut karena menemukan korban sudah dalam keadaan tergantung di pohon jepung yang ada di pekarangan rumahnya.
Korban gantung diri dengan sarung batik miliknya dengan simpul mati di ranting pohon jepun yg tingginya sekitar 2 meter di atas tanah. Jarak antara ikatan leher ke dahan jepun sekitar 60 cm.
Korban ditemukan denga posisi menghadap ke utara, kaki tertekuk, lidah menjulur keluar air mani dan kotoran pada anus.
“Hasil pemeriksaan luar oleh tim medis Puskesmas Kerambitan II, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” ujar Kasat Reskrim
Berdasarkan pemeriksaan tim medis, korban diperkirakan meninggal sekitar pukul 04.00 atau dua jam sebelum korban ditemukan saksi karena mayat korban masih hangat dan belum begitu kaku.
Terkait motif korban nekat bunuh diri, menurut keterangan sejumlah saksi karena korban merasa depresi.
“Korban sering mengeluh karena uang hasil penjualan tanah sudah habis sementara dapur yang dibangun belum selesai finishing,” pungkasnya. (Gus)