JEMBRANA – Ketut Narka (65) warga Dusun Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara kondisinya sangat memprihatinkan setelah didera stroke yang berujung kelumpuhan. Kondisi ini membuat suami Ketut Srimen (50) tidak bisa berktivitas lagi.
“Dulu suami saya petani penggarap, sejak sembilan bulan lalu terkena stroke, kini tidak bisa apa-apa lagi,” kata Srimen ditemui wartawan di rumahnya, Kamis (16/3/17). Kini, Srimen juga ikut sakit-sakitan dan harus berjalan memakai tongkat kayu.
Belum lagi, rumah mereka dari bedek sudah jebol. Sehingga keduanya menumpang tidur di rumah anaknya. Syukurnya, sang anak bekerja jadi kuli bangunan sehingga sedikit-sedikit bisa bangun rumah meski sederhana.
Tapi kamar juga terbatas, sehingga mereka ngumpul 3 KK dalam satu rumah. “Anak saya yang belum kawin, tidur di rumah bedek itu,” jelas ibu lima orang anak ini. Kelima anak mereka terdiri tiga laki-laki, dua perempuan, kehidupannya semua tidak mampu.
Bahkan anak perempuannya yang menikah di Baluk, Negara cacat akibat kecelakaan. “Kursi roda ini juga bantuan, milik anak perempuan saya yang kawin ke Baluk dan kini cacat, itu kami pinjam buat bapak,” katanya.
Lebih memprihatinkan lagi, meskipun Narka masuk dalam daftar KK miskin tapi belum mendapat bantuan bedah rumah.
“Sudah sering di photo-photo tapi tidak pernah dapat bedah rumah. Sehingga jadi jebol. Kalau beras raskin kami dapat,” akunya. Mereka juga tidak memiliki jamban/kamar mandi. Kini mereka hidup mengandalkan anaknya yang bekerja sebagai kuli bangunan dan juga tidak mampu.
Keluarga ini tak luput dirundung masalah, selain kekuranga dan Narka yang lumpuh, cucunya juga bibirnya sumbing. Sang cucu Ni Kadek Dela Septiawati (1) putri kedua pasangan Putu Ariantika (33) yang bekerja sebagai kuli bangunan dan Ni Putu Eka Sri Widiatyani (22).
Kini Kadek Dela Septiawati belum dioperasi bibir sumbing. “Pernah akan dioperasi di RSU Negara karena ada program, tapi ketika akan dioperasi anak saya sakit. Jadi tidak jadi operasi sampai saat ini,” jelas Sri Widiatyani.
Keluarga ini berharap kakek mendapat bantuan bedah rumah dan Kadek Dela Septiawati bisa dioperasi bibir sumbing karena mereka warga tidak mampu. Perbekel Banyubiru Masturi berjanni akan mengecek kondisi warganya tersebut. (put)