![]() |
Pertemuan BEM PTS se-Indonesia di UMY |
Kabarnusa.com – Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia mendesak digelarnya Sidang Istimewa dengan agenda memberhentikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla karena dinilai telah terbukti gagal memimpin Bangsa.
Beberapa perwakilan BEM yang hadir dalam pertemuan berlangsung di Universitas Muhammadiyah Yogjakarta Senin (9/11/2015), seperti Universitas Trisakti, Unismu Makassar dan lainnya.
Inisiator pertemuan BEM PTS se-Indonesia, Zainudin Arsyad mengungkapkan, sejak Jokowi-JK memimpin, janji tinggal janji, Indonesia makin tak jelas arahnya.
Ekonomi terpuruk. akibat kiblat ekonomi yang tak jelas, Hukum makin tajam ke bawah, tumpul ke atas, Politik semakin gaduh.
“Rakyat miskin bertambah, PHK di mana-mana, harga-harga terus naik. Lamban memperhatikan rakyat namun cepat tanggap dengan korporat kapitalis,” tegasnya dalam siaran pers diterima Kabarnusa.com.
Menurut mahasiswa, kondisi itu semua akibat leadership yang lemah. NKRI layaknya republik multipilot yang kehilangan martabat, nawa cita jadi duka-cita.
Dalam pertemuan yang dihadiri sedikitnya 56 BEM PTS se Indonesia itu juga, sepakat mengeluarkan enam manifesto politik
Pertamaa, bahwa konflik agraria masih menjadi persoalan utama rakyat yang belum terselesaikan.
Kedua, pendidikan tidak menjadi prioritas dalam nawa cita
Yang ketiga, lanjut Zainudin bahwa mereka melihat praktek politik dan hukum yang gaduh dan tebang pilih terjadi di Indoesia
Keempat, kesehatan tak tercover seluruhnya alias amatiran dalam bentuk kartu sakti
“Kelima , kesejahteraan masyarakat jauh dari janji janji politik dan hanya retorik,” tukasnya.
Manifesto keenam, bahwa maritim yang hanya sekedar menenggelamkan kapal, tol laut masih omongan tanpa realisasi. –
“Untuk itu, kami mendesak DPR/MPR melakukan sidang istimewa memberhentikan Jokowi-JK. karena telah terbukti gagal memimpin Bangsa,” tegas Zainudin. (rhm)