Dharma Shanti, DPD Perindo Gianyar Kukuhkan Organisasi Sayap Baja

10 April 2017, 17:55 WIB
Serangkaian Dharma Shanti, diisi pengukuhm organisasi sayap Baja oleh DPD Partai Perindo Gianyar (foto:istimewa) 

GIANYAR – Serangkaian acara Dharma Shanti menyambut tahun baru Caka 1939 Dewan Pimpinan Daerah Partai Perindo Gianyar mengukuhkan kepengurusan dan anggota Baja yang merupakan salah satu organisasi sayap strategis partai di Wantilan Pura Tirta Empul Tampaksiring.

Pengukuhan itu bagian persiapan Perindo Gianyar menghadapai verifikasi parpol dengan tidak hanya melengkapi struktur kepungurusan partai di tingkat kabupaten akan tetapi juga memantapkan kepengurusan dan anggota organisasi sayap partai.

Acara dilaksanakan dalam rangkaian acara Dharma Shanti menyambut Tahun Baru Caka 1939. Pengukuhan pengurus dan anggota Baja dilakukan dihadapan ratusan simpatisan partai perindo.

Ketua DPD Perindo Gianyar I Gusti Ngurah Purbaya dalam sambutannya berpesan kepada seluruh pengurus dan anggota BAJA agar senantiasa menjaga kehormatan yang melekat pada aribut organisasi sayap partai tersebut.

“Baja sebagai garda terdepan penjaga kehormatan partai diharapkan senantiasa berprilaku santun dalam setiap pergerakannya,” tegasnya, Minggu (9/4/17).

Hary Tanue Sudibyo selaku Ketua Umum Partai Perindo menurut Purbaya, membentuk Orsap Baja bukanlah untuk sekedar gaya-gayaan apalagi menakut-nakuti orang akan tetapi pembentukan orsap baja diharapkan dapat turut berpartisipasi membantu aparat dalam menjaga keamanan dan ketertiban.

Kegiatan Dharma Shanti diawali dengan persembahyangan bersama di Pura Tirta Empul yang dilanjutkan dengan acara Dharma Tula (diskusi) dengan tema “Relevansi prinsip-prinsip Kepemimpinan Hindu dalam pragmatisme politik kekinian”.

Acara dihadiri pengurus DPD dan seluruh pengurus DPC sekabupaten tabanan berkembang berbagai issu yang merupakan usulan-usulan untuk membesarkan partai besutan Hary Tanue Sudibyo tersebut.

Sekretaris DPD Perindo asal blahbatuh Nyoman Arjawa yang pernah menjabat sebagai anggota DPRD II Gianyar periode  2011 sd 2014 menyampaikan rasa bangganya menjadi bagian dari partai perindo.

Kegiatan Dharma Shanti 1939 yang diisi diskusi tentang prinsip-prinsip kepemimpinan hindu dipandang sebagai bentuk nyata yang membedakan perindo dengan partai-partai yang lain.

Partai perindo sebagai partai modern melalui kegiatan dan program nyata baik yang telah dilaksanakan maupun akan dilaksanakan kata Arjawa telah menariknya untuk terjun kembali di kancah perpolitikan di Gianyar.

Prgamatisme dan gaya2 otoriter parpol tempatnya berkarir sebelumnya menurut arjawa sempat membuatnya menjadi skeptis dan enggan berpolitik. Akan tetapi Partai Perindo yang mengedepankan kerja nyata, pola kaderisasi, kemandirian dan kebersamaan sebagai basis pergerakan membuatnya terpanggil untuk berkiprah kembali dalam membangun Gianyar melalui jalur politik.

Berbekal pengalaman sebagai politisi yang pernah menghantarkannya menjadi anggota DPRD II Gianyar Arjawa bertekad untuk membesarkan Partai Perindo di Gianyar.

Senada dengan Arjawa, Nyoman Tangkas politisi asal kecamatan payangan yang pernah menjabat sebagai anggota DPRD II Gianyar dan kini menduduki jabatan Ketua Dpc Perindo payangan, menyatakan kejenuhannya melihat tingkah polah dan manuver politisi selama ini.

Akan tetapi melihat pergerakan perindo yang murni berjuang untuk persatuan dan kesejahteraan Indonesia merasa terpanggil dan tertangtang untuk terjun kembali mengawal niat baik Ketum Partai Perindo Hary Tanoe dalam mewujudkan Indonesia yang bersatu dan sejahtera.

Acara Dharma Shanti diakhiri penyerahan punia (Bingkisan) berupa pakaian adat kepada 60 orang pemangku dari berbagai daerah di Gianyar. Dalam kesempatan itu hadir pula Dewa Sukrawan (Politisi kawakan asal buleleng).

Menurut Sukrawan perindo memiliki seluruh potensi yang dibutuhkan untuk menjadi partai besar. Sukrawan memuji kecerdasan kader perindo Gianyar dalam memilih perayaan Tahun Baru Caka sebagai momentum konsolidasi dan pengambilan tema yang mengangkat prinsip-prinsip kepemimpinan Hindu.

Hindu sesungguhnya memiliki segudang prinsip-prinsip kearifan pemimpin yang tetap relevan di segala jaman. Kita bisa lihat sendiri seberapa banyak partai politik di Bali yang mengkonsolidasi kader dan simpatisannya untuk bersama-sama merayakan Tahun baru Caka sebagai sebuah keluarga besar.

Sukrawan juga memuji tingkat partisipasi dan substansi komentar peserta diskusi yang sepanjang pengalamannya belum pernah menemukan momen diskusi dengan tingkat partisipasi seperti di Gianyar ini.

Pujian Sukrawan sangatlah beralasan, sebut saja Gus Bayu kader muda partai perindo asal Kramas Gianyar dalam sesi diskusi, menyampaikan bahwa generasi muda hendaknya jangan skeptis dan menjauh dengan politik.

Politik menurut bayu merupakan alat perjuangan konstitusional dalam mewujudkan persatuan dan kesejahteraan masyarakat. Dihadapan ratusan kader muda perindo dalam acara darma santi tersebut, bayu mengajak para kader muda untuk terlibat secara aktif baik dalam kegiatan maupun pergerakan partai.

Sebagai kader muda dirinya merasa mendapatkan ruang yang luas untuk belajar dalam mengapresiasikan diri melalui kegiatan-kegiatan partai seperti kegiatan Dharma Shanti saat ini. Berpolitik bagi Gus Bayu bukanlah perkara akan menjadi apa atau menempuh karir dalam jalur politik, akan tetapi organisasi Parpol menurut dia adalah ajang untuk pembelajaran dan pendewasaan diri.

Terlepas nantinya mendapatkan ataupun tidak mendapatkan jabatan politis, bayu menyampaikan setidaknya sebagai generasi muda kita hendaklah menggunakan Parpol sebagai saluran dalam menyampaikan aspirasi. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini