Jembrana – Kasus korban gigitan anjing rabies pada tahun 2015 di Kabupaten Jembrana, Bali berpotensi kembali meningkat dibanding dua tahun sebelumnya.
Pasalnya, hingga bulan Maret saja, sudah tercatat 10 warga digigit anjing positif rabies. Di antaranya tujuh warga di Banjar Sari Kuning Tulung Agung, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana .
Juga, tiga warga di Lingkungan Pangkung Manggis, Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara. Kabupaten Jembrana.
Kadis Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Jembrana, dr I Gusti Ketut Bagus Oka Parwata, Selasa (31/3/2015).
Dua tahun sebelumnya atau tahun 2013, terdata 2.328 warga Jembrana yang tergigit anjing. 12 orang diantaranya dipastikan positif digigit anjing rabies.
Sementara pada tahun 2014, terdata 2.479 kasus gigitan, dengan 29 diantaranya positif rabies.
“Sedangkan tahun ini, dari bulan Januari sampai Maret, sudah ada 384 kasus gigitan, di mana 10 sudah dipastikan sudah rabies,” tuturnya.
Belum lama ini, tepatnya setelah 7 warga di Banjar Sari Kuning Tulung Agung yang telah dipastikan positif tergigit anjing rabies, kembali muncul kasus gigitan anjing di Desa Tukadaya, tepatnya di Banjar Pangkung Jajang.
Di desa itu seekor anjing yang suspect rabies, menggigit tiga warga.
“Yang digigit ketiganya itu kebetulan pemilik anjing. Tapi belum tahu kepastiannya, apakah anjingnya itu sudah positif (rabies) atau tidak, kita masih menunggu hasil lab dari Denpasar,” ujarnya.
Meski belum dapat dipastikan apakah rabies atau tidak, dalam penangannya, dipastikan ketiga korban sudah diberikan VAR sebagai antisipasi, dengan membeli. Namun dosisnya baru satu atau dua vial.
Sementara kelanjutannya, sampai vial keempat, masih menunggu kepastian terkait status anjing tersebut.(dar)