Dialog Antar-budaya di Bali Tegaskan Semua Agama Ajarkan Toleransi

11 Oktober 2017, 09:47 WIB
Dialog antar-budaya dalam konferensi ISGF di Bali

DENPASAR – Pada prinspnya semua agama mengajarkan kepada pemeluk atau umatnya masing-masing untuk memegang semangat toleransi dan saling membantu sesama umat manusia.

Demikian yang tergambar dalam diskusi bertajuk Forum for Intercultural Dialogue. Forum membahas dialog antar budaya itu dilaksanakan pada Konferensi Dunia ke-28 International Scout and Guide Fellowship (ISGF) di Hotel Inna Bali Beach, Sanur, Bali, (10/10/2017).

Konferensi berlangsung sampai 14 Oktober 2017 itu diantaranya menggelar forum dialog antarbudaya.

Forum menampilkan sejumlah narasumber dari berbagai agama dan budaya. Diawali bahasan Ketua Umum Pengurus Pusat Himpunan Pandu dan Pramuka Wreda (Hipprada), Prof. Dr. Haryono Suyono.

Hipprada adalah penyelenggara konferensi dunia yang dilaksanakan ISGF. Mantan Menko Kesra dan pernah juga menjadi Kepala BKKBN tersebut membahas mengenai peran pemuka agama dalam membantu pemberdayaan masyarakat.

Disinggung pula mengenai Sustainable Development Goals (SDGs) dan bagamana para pemuka agama yang di Indonesia berasal dari berbagai agama, dapat berperan dalam membantu mencapai tujian pembangunan berkelanjutan.

Setidaknya ada 17 tujuan yang ingin dicapai, mulai dari hidup tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, hidup sehat dan sejahtera, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi yang layak, energi bersih dan terjangkau, pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, serta pengembangan industri, inovasi, dan infrastruktur.

Tujuan lain adalah berkurangnya kesenjangan, kota dan komunitas yang berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, penanganan perubahan iklim, perlindungan ekosistem laut dan pengelolaan dan daratan, perdamaian dan kedamaian

“Selain itu terwujudnya kelembagaan yang tangguh, serta menghidupkan kembali kemitraan untuk mencapai tujuan bersama,” jelas Haryono.

Sekretaris Jenderal International Union of Muslim Scouts (IUMS) atau persatuan internasional para Pandu Muslim, Dr. Zohair Ghonzim. Sekretaris Jenderal IUMS itu membahas dialog antarbudaya dari sudut pandang Islam dan menyatakan bahwa Islam adalah agama yang toleran.

Berikutnya Martine Levy dari Prancis menjelaskan keberadaan beragam agama yang bekerja sama membantu masyarakat di berbagai belahan dunia yang ditanggapi peserta India, Denmark, dan Italia.

Semuanya sepakat bahwa para anggota ISGF yang pernah menerima pendidikan kepanduan dan memahami prinsip-prinsip dan nilai moral kepanduan.

Nilai-nilai itu antara lain mengembangkan persaudaraan seluas dunia dan siap membantu mereka yang membutuhkan pertolongan, dapat berperan memberdayakan masyarakat di komunitas masing-masing.

Para anggota ISGF dapat bergandengan tangan membantu mewujudkan dunia yang lebih baik untuk semua orang. (des)

Berita Lainnya

Terkini