Didanai Miliaran Rupiah, Puluhan Halte Pedesaan di Jembrana Mubazir

19 Maret 2016, 07:49 WIB

Kabarnusa.com – Inovasi Pemkab Jembrana membagun puluhan halte untuk angkutan pedesaan dengan dana miliaran rupiah mulai dipertanyakan lantaran tidak berfungsi alias mubazir.

Bahkan, bagunan halte yang dicat merah di sejumlah desa yang ada di Kabupaten Jembrana tak terurus.

“Kami lihat halte-halte di pedesaan sama sekali tidak berfungsi. Itu sama saja Pemkab menghambur-hamburkan uang rakyat, kegunaannya tidak jelas,” terang Ketua LSM Front Kebangkitan Masyarakat Jembrana Bersatu (FKMJB) Nengah Ridja, Jumat (18/3/2016) malam.

Dari perencanaan awal, pembangunan halte pedesaan untuk tempat menaikan penumpang bagi angkutan pedesaan dan pangkalan ojek.

Kenyataannya, dari awal pembangunan sampai saat ini, belum pernah disinggahi angkutan pedesaan karena memang angkutan pedesaan tidak ada melintasi halte-halte itu.

Ojek juga tidak ada yang mau memanfaatkan halte tersebut karena memang bentuknya tidak cocok untuk pangkalan ojek lantaran tidak bisa digunakan memarkir sepeda motor.

Kata dia, justru halte-halte tersebut sekarang kebanyakan dimaanfaatkan oleh oknum-oknum anak-anak muda sebagai tempat mabuk-mabukan dan tempat tidur ajing-anjing liar.

Ridja menduga pembagunan 48 halte pedesaan tersebut tidak disertai dengan perencanaan matang dan sengaja menghambur-hamburkan uang rakyat untuk menghindari silva.

Anggaran sebanyak itu, sejatinya akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk perbaikan pelayanan kesehatan, ataupun meningkatkan sarana pendidikan.

Itu semua tak lepas dari dewan di Jembrana tidak menjalankan fungsinya dengan baik.

Seharusnya, dewan bisa mengontrol pembangunan halte pedesaan tersebut.

Jika sejak awal sudah tidak berfungsi, jangan diteruskan pembangunannya sehingga dana APBD tidak lebih banyak terbuang mubazir.

Kadis Perhubungan Pemkab Jembrana IGN Putra Riyadi dikonfirmasi melalui telpon tidak menampik jika halte-halte tersebut sebagian besar tidak berfungsi.

Dia beralasan kemajuan perekonomian masyarakat Jembrana semakin meningkat.

“Hampir semua masyarakat memiliki kendaraan pribadi, terutama sepeda motor. Sehingga jarang yang memanfaatkan angkutan umum atau ojek,” katanya.

Diungkapkan, sekarang ini, jika menyicil, kredit sepeda motor sangat mudah.

“Makanya hampir semua msayarakat Jembrana memiliki motor,” dalihnya.

Kendati begitu, pihaknya akan kembali melakukan pendataan dan evaluasi, termasuk akan mengumpulkan Organda dan menghidupkan kembali trayek yang menuju halte-halte tersebut sehingga bisa difungsikan.

Pihaknya akan membuat kerjasama dengan anggutan pedesaan khusus melayani anak-anak sekolah, jika perlu dilakukan subsidi oleh pemerintah. (dar)

Berita Lainnya

Terkini