Didanai Rp 1,5 Miliar Kualitas Proyek Jalan di Jembrana Dipertanyakan

7 Agustus 2016, 21:41 WIB

JEMBRANA – Warga mempertanyakan pengerjaan proyek pemeliharaan jalan Banjar Wali-Poh Kembar, Poh Kembar-Banjar Kaleran, Desa Yehembang, Mendoyo, Jembrana Bali yang didanai Rp 1,5 M lebih lantaran bahan bakunya tidak berkualitas.

Saat ini, proyek tersebut baru sebatas pemulihan kondisi/pemulihan jalan. Jalan yang awalnya tanah dan belum pernah diaspal, rencananya dihotmix.

Proyek  dikerjakan CV Duta Karya dengan waaktu pengerjaan selama 120 hari dan dimulai 27 Juli 2016 sesuai kontrak.

Hanya saja, pengerjaan dasar atau pemulihan jalan tersebut pihak rekanan menggunakan pasir/krokol dengan ukuran batu bulat yang besarnya tidak merata.

Diatas krokol, pihak rekanan mengurug dengan pasir lebih halus kemudian diratakan dengan cara manual.

Biasanya dalam pemulihan jalan jarang menggunakan batu krokol yang diambil dari sungai lokal.

Kondisi tersebut dikhawatirkan warga akan berdampak terhadap ketahanan jalan/hotmix, lantaran serapan hotmix tidak merata dan berpeluang menimbulkan rongga.

“Umumnya kalau pemulihan jalan menggunakan batu pecahan. Tapi ini kok menggunakan batu krokol yang bulat-bulat. Biasanya kalau menggunakan batu bulat-bulat daya rekat hotmix kurang maksimal,” ujar seorang warga Minggu (7/8/2016).

Pihak rekanan masih memiliki waktu melakukan perbaikan dan hendaknya kualitas pengerjaan dijaga, sehingga jalan tersebut bisa bertahan lama. Apalagi jalan tersebut termasuk padat dilintasi kendaraan bermotor.

“Kalau pengerjaannya seperti sekarang ini kami yakin jalan tidak bertahan lama. Apalagi jalan tersebut sering dilintasi truk pengangkut padi hasil panen petani,” imbuhnya.

Pihak CV Duta Karya belum bisa dikonfirmasi terkait masalah tersebut meskipun beberapa kali dihubungi melalui telefon selulernya. (dar)

Berita Lainnya

Terkini