Diduga Serangan Hama, Padi di Subak Lelateng Negara Meranggas

16 Januari 2017, 19:45 WIB

IMG 20170116 WA0020

JEMBRANA – Sepekan belakangan ini petani di Subak Kedua Lelateng Negara Jembrana dibuat pusing menyusul serangan hama yang mengakibatkan tanaman padi berwarna merah dan sedikit demi sedikit mati. Petani tak habis pikir, jenis hama yang menyerang tanaman padi yang baru berusia lebih 25 hari.

Mereka menduga, karena diserang hama wereng namun ada juga mengatakan tanahnya terlalu asam. Sebagian lagi padi petani  diganggu rumput yang mengganggu tanaman padi.

“Disini memang kelebihan air karena sawah lebih rendah dari sungai. Saya lihat akarnya tidak berkembang, kami belum tahu cara menanganinya,” ujar Nyoman Sunantra (55) petani asal Lelateng ditemui di sawah, Senin (16/1/2017) .

Pihaknya mengharapkan petugas PPL bisa turun memberikan kami solusi dan bantuan. Jika dikeringkan tanah sawahnya, dikhawatirkan rumput akan semakin banyak seperti yang terjadi di sebelah selatan jalan. Dari 1 hektar sawah yang digarap 50 are memerah dan nyaris mati. Dia khawatir jika tidak bisa ditanggulangi pihaknya akan mengalami kerugian.

Hal sama dialami petani lainnya dan diperkirakan total sawah yang meranggas diserang hama mencapai sekira 6 hektar. Ada juga, dugaan akibat PH tanah yang asam, karena wereng dan hama. Sejak lama, pihaknya mengeluhkan masalah pabrik tempe di hulu yang mengakibatkan air irigasi sering menghitam.

Apalagi, sebelum ada perumahan maupun pabrik tempe, kondisi padi di Subak tersebut tumbuh dengan subur. Masalah ini, sudah dilaporkan ke Lurah Lelateng namun sampai saat ini belum ada perbaikan.

Kadis Pertanian dan Perkebunan Pemkab Jembrana Ketut Wiratma mengaku belum mendapat laporan. “Nanti petugas kami segera mengecek. Setelah itu baru bisa diketahui penyebabnya dan penanggulangannya,” ujarnya dikonfirmasi wartawan secara terpisah. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini