![]() |
Rencana pembayaran elektronifikasi tol disampaikan dalam Obrolan santai bareng media di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Bali |
DENPASAR – Kalangan perbankan pemerintah maupun swasta mendukung sepenuhnya pemberlakuan pembayaran elektronifikasi atau nontunai yang mulai dilaksanakan PT Jasa Marga Bali Tol pada 1 Oktober 2017.
Direktur Utama PT Jasa Marga Bali Tol Akhmad Tito Karim menegaskan kesiapannya untuk mulai menerapkan pembayaran nontunai atau dengan sistem pembayaran uang elektronik (unik) mulai 1 Oktober 2017 pukul 14.00 Wita.
“20 unit gardu di Tol Bali Mandara sudah 100 persen otomatis melayani pembayaran nontunai yang berlaku sepenuhnya 1 Oktober 2017,” jelas Tito dalam “obrolan santai bareng media di kantor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali di Denpasar, Kamis (28/9/2017).
Dikatakan, secara elektronifikasi transaksi nontunai di jalan tol sepanjang 12.4 kilometer itu sudah siap. Sejatinya, sejak September 2013, pihaknya telah menyiapkan 11 gardu tol dilengkapi transaksi nontunai.
.
Kini, masih ada dua lagi gardu tol yang melayni pembayaran tunai namun dipastikan pada 1 Oktober nanti, semua gardu tol sudah difungsikan untuk melayani pembayaran nontunai.
Dalam kesempatan sama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana menegaskan, secara umum kalangan perbankan sudah siap mendukung gerakan pembayaran nontunai di jalan tol
Disebutkan, perbankan yang sudah menyiapkan kartu uang elektronik yakni Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, BNI, BTN dan BPD Bali. Semua bank itu bahkan telah menjual masing-masing uang elektronik dengan maksimum saldo sebesar Rp 1 juta.
Semua bank itu juga telah menyiapkan tempat-tempat pelayanan untuk isi ulang atau topup baik di kantor-kantor pelayanan cabang hingga merchant atau toko-toko mart modern seperti Indomaret.
Terkait pengenaan transaksi topup, sejatinya aturan tersebut melindungi masyarakat dan menjaga persaingan usaha yang sehat baik perbankan maupun mitra isi ulang seperti di toko modern.
Disebutkan, Peraturan Anggota Dewan Gubernur BI Nomor 19 tahun 2017 bahwa pengisian ulang senilai hingga Rp 200 ribu yang dilakukan melalui kanal pembayaran milik bank sebagai penerbit kartu tidak dikenakan biaya atau gratis.
Jika pengisian ulang melebihi jumlah itu maka masyarakat dikenakan biaya Rp 750. Sementara pengisian ulang bank yang berbeda atau melalui toko modern dapat dikenakan biaya maksimal sebesar Rp 1.500.
Kepada awak media, Regional CEO Bank Mandiri wilayah Bali dan Nusa Tenggara R Erwan Djoko Hermawan memastikan kesiapannya dalam mendukung pembayaran nontunai di jalan tol.
Bahkan, pihaknya hingga kini telah menjual 16.330 kartu “emoney” di seluruh Bali. Selanjutnya jumlah itu akan diperbanyak hingga 30 ribu kartu perbulannya. Kepala Kantor Wilayah IV BCA Frengky Chandra Kusuma mengatakan hingga saat ini sudah terjual 5.138 kartu dari tahap awal pengadaan yang disiapkan mencapai 50 ribu kartu .(rhm)