Dihajar Berita Hoaks, Koster Fokus Program Ogah Serang Balik

14 April 2018, 02:18 WIB
Wayan Koster memimpin rapat di DPD PDIP Bali

DENPASAR– Calon Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster mengaku enggan melakukan serangan balik meski banyak serangan yang diarahkan kepadanya selama keikutsertaannya pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 27 Juni 2018.

Koster menyampaikan itu di sela rapat Tim Hukum Koster-Ace di Kantor DPD PDI Perjuangan. Menurutnya, informasi di media sosial dan beberapa media konvensional bergerak liar menjurus pada kabar bohong alias hoaks yang membunuh karakternya.

Hanya saja, sejauh ini ia tetap sabar menghadapi serangan membabi-buta yang diarahkan kepadanya. Sebab, ia tak ingin kemenangan diraih dengan cara-cara kotor.

“Saya sudah terlalu lama sabar. Saya inginnya meraih kemenangan dengan santun,” kata Koster, Jumat (13/4/2018).

Meski terus mendapat serangan, Koster tak pernah membalasnya. Ia melarang kepada kadernya untuk membalas serangan tersebut.

Ia ingin Pilgub Bali berjalan aman, damai, santun, beretika dan bermartabat. “Saya selama ini tak mau melakukan serangan balik. Saya lebih menekankan kepada pemaparan program apa yang akan saya lakukan lima tahun ke depan,” ujarnya.

Hanya saja, belakangan ini ia menilai serangan yang diarahkan kepadanya mulai kebablasan. Untuk itu, ia meminta kepada tim hukum agar mengingatkan kepada mereka yang melakukan serangan tanpa fakta dan bukti otentik yang menjurus hoaks dan pembunuhan karakter. Kendati begitu, ia menekankan peringatan itu tidak ditujukan untuk menyerang balik, apalagi bertindak konfrontasi. Sebaliknya, peringatan yang diberikan untuk mengontrol agar semua pihak tetap pada rel perebutan kursi bergengsi di Bali ini dilakukan secara bermartabat, beretika, santun dan mengedepankan program kerja yang akan dijalankannya untuk rakyat Bali lima tahun ke depan.

“Karena saya ingin tampilkan soft pilkada ini. Kalau yakin menang dengan cara yang cerdas, elegan, ngapain kita menyerang. Tapi kalau sudah keterlaluan, tolong dihadapi agar tak kebablasan juga. Tujuannya untuk mengingatkan saja, bukan untuk konfrontasi,” imbuhnya. (*)

Berita Lainnya

Terkini