Kapendam IX/Udayana Kolonel Jonny |
DENPASAR – Kodam IX/Udayana yang ditunjuk sebagai tuan rumah siap menyelenggarakan kejuaraan Nasional (Kejurnas) beladiri Yongmoodo Kasad Cup Ke-8 TA 2018.
Pada tahun 2018 ini Kodam IX Udayana dipercaya sebagai tuan rumah diselenggarakannya event kejuaraan nasional tahunan Bela diri Yongmoodo Kasad Cup ke-8 yang akan dilaksanakan mulai tanggal 24 sampai 30 November 2018 di Gor Praja Raksaka, Kepaon. JI. Raya Bay Pass Ngurah Rai, Asrama Praja Raksaka Kepaon, Denpasar. Kejuaraan ini terbuka untuk umum.
Kapendam IX Udayana Kol Kav Jonny Harianto G menjelaskan, tema yang diusung kali ini yaitu “Jago Beladiri, Berjiwa Ksatria dan Berprestasi”.
“Diselenggarakannya Kejurnas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bela diri Yongmoodo di lingkungan Prajurit TNI AD yang jago bela diri dan memiliki fisik yang prima, dengan sasaran untuk menjaring atlit bela diri Yongmoodo yang potensial di lingkungan TNI AD dan tersosialisasinya olah raga ini di kalangan masyarakat,” ujarnya di Denpasar, Kamis (22/11).
Kejurnas Yongmoodo Kasad Cup ke-8 tahun 2018 ini akan dikuti oleh Kotama/Balakpus Jajaran TNI AD dan Pengda (Provinsi) sebanyak 47 kontingen. Dengan melibatkan wasit dan juri nasional sebanyak 43 orang. Untuk penginapan para peserta ditempatkan di hotel-hotel yang telah disediakan panitia.
Terkait jumlah medali yang diperebutkan sebanyak 85 medali terbagi menjadi 3 kategori yaitu perorangan putra dan putri, beregu putra dan beregu Rangkaian Tehnik Gerak (RTG) serta piala bergilir Kejurnas Yongmocdo Kasad Cup.
Untuk kategori perorangan putra akan dibagi menjadi kelas 90 kg ke atas dan ke bawah, kelas 85 kg, 80 kg, 75 kg, 70 kg, 65 kg dan 60 kg. Kategoro perorangan putri terbagi menjadi kelas 55 kg ke atas dank ke bawah, kelas 60 kg dan 55 kg.
Selanjutnya dari 85 medali yang diperebutkan terbagi menjadi Perorangan putra 32 medali (8 emas, 8 perak dan 16 perunggu), perorangan putri 16 medali (4 emas, 4 peralk dan 8 perunggu), Beregu RTG 9 medali (3 emas, 3 perak dan 3 perunggu), dan Beregu putra 28 medali (7 emas, 7 perak dan 14 perunggu) Ketentuan umum dalam Kejuaraan Beladiri.
Kapendam juga menjelaskan soal sejarah Yongmoodo. Menurutnya, Yongmoodo dimulai pada tanggal 15 Oktober 1995 dimana The Martial Reearch Institut dari Yong In University Korea membentuk seni beladiri Yongmoodo yang merupakan gabungan dari beladiri Judo, Taekwondo, Apkido, Sirum, dan Hon Sin Sul. Akar dari Yongmoodo adalah beladiri Hon Sin Sul yang berarti Beladiri.
Yongmoodo berasal dari kata Hankido yang dikembangkan di Korea pada tahun 1976. Kemudian namanya berganti menjadi Kukmodo dan berubah menjadi Yongmoodo yang diresmikan pada tanggal 25 April 2002 sehingga terbentuklah Organisasi Federasi Beladiri Yongmoodo dan memperoleh ketenaran tidak hanya di Korea tetapi di seluruh penjuru Dunia.
Seni Beladiri Yongmoodo sendiri, resmi menjadi olah raga wajib di TNI Angkatan Darat sejak 2008 dan dalam perkembangan selanjutnya sejak didirikannya Federasi Yongmoodo Indonesia (FYI), seni beladiri asal Korea ini pun mulai disosialisasikan kepada masyarakat umum di tahun 2012.
Sosialisasi berupa roadshow ke sejumlah kota besar di Indonesia dan sosialiasi tersebut, diperagakan sejumlah jurus yang dilakukan oleh atlet Yongmoodo.
Bela diri ini diharapkan dapat mewujudkan sifat maupun watak patriotisme, karena seni bela diri Yongmoodo sendiri mengandalkan ketepatan, kecepatan dan kekuatan dalam duel jarak dekat yaitu yang menunjukan kemampuan pada pertempuran yang mengacu pada teknik perkelahian, pertahanan dan strategi, baik fisik, mental serta psikolcgis.
Sejalan falsafah militer yang menjunjung sportifitas dan patrictisme, beladiri tangan kosong ini telah menjadi seni beladiri wajib di TNI Angkatan Darat sejak 2008.
Kemampuan beladiri Yongmoodo, wajib dikuasai oleh prajrit TNI Angkatan Darat untuk melatih keberanian dan jiwa patriotisme, mengingat prajurit TNI merupakan garda terdepan dalam mempertahankan NKRI.
TNI AD berkewajiban untuk mendukung program pemerintah, khususnya di bidang olahraga. Salah satunya melalui kejuaraan Bela Diri Militer Yongmoodo.
TNI AD berkeinginan untuk mengambil bagian dalam upaya mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga dan berharap Yongmoodo dapat diterima KONI sebagai cabang olahraga beladiri yang dipertandingkan pada PON Tahun 2019. (rhm)