Diklat Kader Inti Masyumi ke-VI di Bali, Perkuat Konsolidasi Organisasi Lawan Nasakom

Kader Inti Masyumi (KIM) mengikuti Diklat terakhir sebelum nantinya mereka masuk duduk mengemban amanah di kepengurusan baik di tingkat kabupaten kota, provinsi hingga pusat.

28 Juni 2024, 22:51 WIB

Denpasar Partai Masyumi menggelar Diklat Kader Inti Masyumi (KIM) ke-VI digelar di Bali untuk senakin memperkuat konsolidasi organisasi dan tegas melawan paham atau gerakan nasakom (nasionalisme, agama dan komunisme) di Indonesia.

Kader Inti Masyumi (KIM) mengikuti Diklat terakhir sebelum nantinya mereka masuk duduk mengemban amanah di kepengurusan baik di tingkat kabupaten kota, provinsi hingga pusat.

Tampak hadir dalam Diklat KIM Ketua DPW Partai Masyumi Provinsi Bali Chairul Islam dan Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah Partai Masyumi Bali Dr H Zakaria Adam.

Ketua Umum Partai Masyumi Ahmad Yani menegaskan, para peserta yang terdiri dari kader seluruh Indonesia seperti Jawa Tengah, NTB, Kalimantan berkumpul di Denpasar Bali untuk mengikuti Diklat dan konsolidasi organisasi pada 27 Juni-1 Juli 2024.

Compress 20240628 234730 0030

Ahmad Yani menegaskan, pada kegiatan KIM ke-VI ini, para kader Masyumi dibekali pemahaman secara keorganisasian, sejarah pergerakan Masyumi hingga tokoh-tokoh partainya.

“Sebelum masuk dalam kepengurusan dan mengemban amasanah tingkat provinsi, daerah kabupaten kota hingga DPP. hingga penugasan partai maka kader Masyumi garus memahami, internalisasi, sikap Masyumi,” tandasnya didampingo H Zakaria Adam

Selain itu, kader harus memahami khitah perjuangan Masyumi dan bagaimana tokoh-tokoh pergerak Masyumi.

Compress 20240628 234729 9392

“Ini tempat ajang pelatihan akam terus kita lakukan Training terakhir, didahului daurah latihan kader,” ungkapnya.

“Tingkatannya kalau di negara selevel Lemhanas,” kata pria asal Palembang itu menegaskan.

Disinggung soal kepesertaan Pemiu 2024, Ahmad Yani menyatakan, Masyumi tak ingin ikut dalam Pemilu dengan menghalalkan segala macam cara.

Kata Ahmad Yani, pihaknya merasa dizalimi oleh KPU dan saat ini terus melakukan perlawanan. Ada 16 partai yang mestinya layak sebagai peserta pemilu, namun tidak diloloskan KPU.

Saat ini, kepengurusan Partai Masyumi telah ada di 34 provinsi dan 411 kota kabupaten yang sudah memenuhui lebih dari 75 persen. Kepengurusan cabang atau kabupaten sudah ada di 300 lebih atau sudah melampaui 50 persen.

“Kita lakukan konsolidasi, kita juga sudah ajak tim AMIN di Pilpres lalu, agar mau berjuang di Masyumi,” imbuh mantan politisi PPP ini.

Pada kesempatan sama, usai membuka Diklat KIM ke-6 Ketua Majelis Pengwas DPP Partai Masyumi Abdullah Hehamahuwa menegaslkan sejak awal Masyuumi paham dan gerakan Nasakom.

“Kita ingin menyelematkan NKRI, kita ingin mengembalikan Partia Masyumi yang menolak Nasakom,”tandasnya lagi.

Pada bagian lain mantan Ketua Umum PB HMI itu mengingatkan, berpolitik adalah wajib dalam Islam sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. ***

Berita Lainnya

Terkini