![]() |
Ikon baru pariwisata Bali patung GWK (FotoKaskus.co.id) |
KabarNusa.com,
Denpasar – Meksi tengah dilanda kisruh dalam pengelolaannya namun
pendiri dan pematung Garuda Wisnu Kencana (GWK) Nyoman Nuartha tetap
optimis mega proyek prestesius itu akan rampung dalam dua tahun ke
depan.
“Sekarang pengerjaan saya selesai 50 persen di Bandung,
dikirim ke Bali sudah lebih dari 400 potong (potonganan patung GWK),”
ujar Nuartha di Denpasar Minggu 25 Mei 2014.
Semua bahan dalam
bentuk modul-modul nantinya juga ada 700 potong berukuran besar. Untuk
luasan proyek patung GWK yang diperkirakan lebih dari tiga hektar.
Potongan patung yang dipilih, berbahan kualitas tinggi dari tembaga kuningan yang semuanya didatangkan dari luar negeri.
Semua
patung dibuat baja stainless sehingga lebih kuat dari baja biasa.
Meskipun, awalnya pengajuan anggaran dananya memakai baja biasa. Hanya
saja, setelah diperhatikan seksama lantaran di daerah itu termasuk
bergaram sehingga diubah pakai baja stainless.
Sebagai contoh,
bahan tembaga sengaja didatangkan dari Jepang, demikian juga las
kuningannya dari Jerman. Jadi, 100 persen patung GWK itu bahannya
didatangkan dari luar negeri.
Untuk proses pembuatan patung,
secara umum tidak ada kendala berarti yang semuanya dikerjakan di
bengkel kerja milik Nuartha di Bandung, Jawa Barat.
Yang tersulit
dirasakan adalah saat pemasangan patung karena itu memerlukan teknik
dan waktu yang tepat tidak seperti dalam proyek pembangunan lainnya
seperti bangunan bertingkat.
Disinggung soal berapa total alokasi anggaran sampai terselesaikannya patung GWK, dia mengaku tidak mengetahui persis.
“Saya ini urusannya patung saja, kalau anggaran duitnya bukan urusan saya,” kilah pematung asal Kabupaten Tabanan itu.
Dengan
melihat kesungguhan kerja para seniman yang membuat patung dan dukungan
investor dan masyarakat, dia optimis dalam dua tahun ke depan proyek
GWK segera rampung sesuai target pengerjaannya.
Konon, proyek GWK garapan alumnus ITB itu disebut-sebut bakal kuat sampai 100 tahun mendatang.
“KIta ingin memberikan yang terbaik bagi generasi mendatang, jangan sampai merepotkan mereka, ” demikian Nuartha. (rma)