Yogyakarta – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Yogyakarta mencatat lonjakan signifikan dalam layanan aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) menyusul upaya intensif mereka mengejar target 10 persen aktivasi pada akhir Desember 2025.
Tingginya antusiasme warga terlihat jelas pada akhir pekan lalu, di mana hampir 600 pemohon tercatat pada hari Minggu dan 300 pemohon pada hari Sabtu.
Menyikapi minat masyarakat yang luar biasa, Kepala Disdukcapil Kota Yogyakarta, Septi Sri Rejeki, menyatakan pihaknya memutuskan untuk bekerja tanpa libur dari Senin hingga Minggu sampai tanggal 28 Desember mendatang.
Sampai dengan akhir tanggal 28 Desember, teman-teman Disdukcapil tidak ada liburnya.
“Senin sampai Minggu bekerja untuk melayani masyarakat khususnya aktivasi IKD dan perekaman KTP elektronik bagi pemula,” ujar Septi di Balaikota Yogyakarta pada Senin (17/11/2025).
Saat ini, capaian aktivasi IKD di Kota Yogyakarta masih berada di angka 9 persen dari total penduduk ber-E-KTP, sehingga masih diperlukan upaya ekstra untuk memenuhi target minimal 10 persen.
Selain aktivasi IKD, Disdukcapil juga fokus melayani perekaman E-KTP bagi pemula. Septi mengungkapkan masih ditemukan warga berusia 20 tahun yang belum pernah melakukan perekaman KTP elektronik.
Meskipun telah melakukan berbagai upaya seperti layanan drive-thru dan jemput bola ke sekolah-sekolah, hasilnya belum maksimal.
“Ini bukan pemaksaan, namun bentuk perhatian kami. Dan Alhamdulillah antusias masyarakat luar biasa,” tambahnya mengenai respons positif terhadap undangan layanan yang kini mereka lakukan.
IKD merupakan dokumen kependudukan digital yang tersimpan dalam gawai. Septi menjelaskan, ke depan IKD tidak hanya berfungsi sebagai identitas, tetapi juga sebagai media transaksi untuk berbagai layanan publik, semacam digital wallet yang menyimpan dokumen penting seperti:
KTP-el
Kartu Keluarga (KK)
Akta Kelahiran
Paspor, dan lain-lain.
Dengan mengaktifkan IKD, warga dapat mengakses layanan administrasi kependudukan secara online tanpa harus datang ke kantor Disdukcapil.
Berdasarkan pendataan internal, Kemantren Umbulharjo menjadi wilayah prioritas dengan jumlah warga yang belum aktivasi IKD tertinggi, yakni sekitar 50 ribu penduduk.
Untuk menjaring warga di wilayah ini, Disdukcapil mengirimkan undangan By Name By Address melalui kelurahan hingga tingkat RT/RW.
Antusiasme di Umbulharjo bahkan melebihi prediksi. “Di luar dugaan, yang datang luar biasa sampai petugas engap-engapan. Hari Minggu lalu semua maju ke depan, sampai tidak mendengarkan nomor antrean karena saking banyaknya,” tutur Septi.
Program layanan aktivasi IKD dan perekaman E-KTP ini berlangsung mulai 10 hingga 30 November 2025 di Kantor Disdukcapil Kota Yogyakarta dengan jam operasional:
Senin – Kamis: 08.00–15.00 WIB
Jumat: 08.00–14.00 WIB
Sabtu – Minggu: 08.00–13.00 WIB
Warga yang datang wajib membawa undangan (baik soft copy maupun hard copy) sebagai validasi.
Septi menjelaskan kebijakan ini bertujuan agar warga yakin undangan tersebut bukan hoaks, sekaligus untuk mengendalikan jumlah antrean. Bahkan, saking tingginya jumlah pemohon, Disdukcapil terpaksa menutup pendaftaran lebih awal.
“Minggu kemarin jam 11 lebih 10 menit sudah kami tutup karena jumlah warga hampir 600. Kalau tidak ditutup, selesainya bisa lewat dari jam operasional,” tutupnya. ***

