![]() |
Senator Mervin Komber bersama pegawai PT PELNI saat kapal sandar di Manokwari/ist |
Manokwari – Para pelaut Indonesia dikenal memiliki ketaatan dan disiplin tinggi sehingga tak heran sangat disukai kapal-kapal asing.
Di pihak lain, masih rendahnya kesejahteraan atau gaji para anak buah kapal (ABK) di Indonesia membuat mereka lebih tertarik bekerja di perusahaan pelayaran asing di luar negeri.
“Ini sangat beralasan, sebab gaji mereka sangat kurang, para ABK yang bekerja di dalam negeri hanya menerima 40 persen gaji bila dibandingkan ketika bekerja di kapal asing,” tutur Anggota DPD RI Mervin Sadipun Komber di pelabuhan laut Kabupaten Manokwari , Provinsi Papua Barat, Selasa, 23 Juli 2019.
Kondisi seperti itu, tentu menjadi tantangan untuk mewujudkan kesejahteraan para pelaut Indonesia.
“Terutama yang bekerja di BUMN seperti PT PELNI, PT ASDP dan lainnya,” tukas alumnus Universitas Cendrawasih ini.
Selain minat para pelaut atau ABK Indonesia yang lebih memilih bekerja di kapal asing, para perusahaan pelayaran di luar negeri juga banyak yang senang memakai jasa para nakhoda lulusan Indonesia.
Kapal asing tertarik sama pelaut Indonesia karena taat, disiplin, sudah banyak juga yang bisa berbahasa Inggris.
“Laris manis pelaut kita, itu dampak positifnya,” tutup Komber. (rhm)