Jerfry Polnaja yang akrab disapa Kang JJ dengan tunggangan Honda Africa Twin |
Denpasar – Tidak banyak orang yang memiliki keberanian dan kemampuan seperti dimiliki Jeffry Polnaja. Pria yang akrab disapa Kang JJ, menjelajah berkeliling dunia mengendarai sepeda motor seorang diri.
Kang JJ mampu membuktikan, berfikir positif dan selalu adaptif dalam situasi apapun membuatnya mampu survive menaklukkan jalanan di lima benua.
Di sela perjalanan panjang membawa misi perdamaian atau Ride for Peace, Kang JJ menyempatkan diri menemui penggemar motor besar, Honda Big Bike Indonesia (HOBI) Chapter Bali dan kalangan media di Astra Cokroaminoto Denpasar, Bali Sabtu 1 Februari 2020.
Pria berkepala plontos ini mengaku, sebenarnya, tidak terbersit rencana untuk berkeliling dunia. Sampai suatu ketika, dirinya mengalami kecelakaan yang membuat tangannya lumpuh.
Berkat dukungan keluarga dan motivasi kuat sembuh,akhirnya kondisi fisik Kang JJ berangsur normal. Dalam suatu kesempatan, seorang putranya berseloroh agar Kang JJ menjelajah berkeliling dunia untuk menyebarkan pesan damai ke seluruh muka bumi.
Kang JJ bersama penggemar motor besar, HOBI Bali |
Seketika itu juga, Kang JJ berfikir sejenak, merenungkan kata-kata sang anak. Mengutip sang anak, dirinya harus menyampaikan pesan kepada orang-orang di seluruh dunia bahwa Indonesia negara yang cinta damai.
Diapun tergugah ingin membuktikan kebenaran yang disampaikan putranya tersebut. Mulailah misi besarnya “Ride for Peace” keliling dunia seorang diri menggunakan sepeda motor.
Satu hal yang kerap ditanyakan banyak orang, bagaimana soal keselamatan mengingat perjalanannya seorang diri ke hampir 96 negara dengan berbagai macam latar belakang situasi politik, keamanan dan karakter masyarakat.
Soal keamanan, kata dia, sebenarnya tidak ada satu tempatpun di bumi ini, yang benar-benar aman.
“Termasuk di sini, Bapak jalan ke tengah jalam diam, tidak aman, jadi aman adalah ketika berada di tempat dan waktu yang benar, bahaya adalah ketika berada di tempat waktu yang salah,” ucapnya.
Hal itu dibuktikannya saat masuk di daerah konflik seperti di Afganistan dan Beirut Lebanon. Yang paling penting adalah hati dan pikiran. Itu akan terbaca akan timbul dalam sikap kita.
“Ketika kita open mind, rileks, orang tidak akan ganggu,” pesannya. Tak kalah pentingnya disampaikan bapak enam anak ini, bagaimana orang bisa bertahan hidup dalam situasi apapun.
Setelah sebelumnya sukses menempuh perjalanan motor sejauh 420.000 kilometer lebih, kini Kang JJ yang kembali memulai perjalanan keliling dunia, dengan apa yang disebut rute zigzag “menjahit” negara, mengendarai CRF1000L Africa Twin.
Diketahui, motor Dual Clutch Transmission (DCT), bermesin 1000cc parallel-twin dengan 4 katup Unicam head ini, menjadi satu model yang secara konsisten tampil mengagumkan sesuai fungsi, pengendalian di jalan dan tanah.
Lewat Ekspedisi bermotor Keliling dunia yang disebut Equatoride, kali ini Kang JJ ditemani CRF1000L Africa Twin. Dia bertutur, satu hal dalam kehidupan ini, adalah ketika survive beradaptasi dengan situasi terbaru.
“Kita tidak bisa survive dengan pemikiran pola pikir yang masih lama lama, karena situasi selalu berubah,” sambungnya. Orang-orang yang bisa survive dalam kehidupan ini adalah mereka yang selalu aktif, bisa beradapatasi dengan perubahan.
“Begitu juga dengan teknologi, kebetulan yang saya pakai (Honda Africa Twin), teknologinya saya suka, enak,” tukasnya.
Kang JJ bersama jurnalis di Bali |
Apalagi, dengan kondisi fisik yang tak lagi muda, kini memasuki usia 58 tahun, tentu dengan teknologi baru yang disematkan pada motor besar ini, sangat memudahkannya berkendara.
“Tidak usah mikir-mikir macet, tidak usah, tetapi saya offroad, segala macam dan saya enjoy,” imbuh Kang JJ.
Lantas apa yang dia dapatkan setelah berpetulang seorang diri keliling bumi. Dengan bepetualang, menikmati kebesaran alam dengan sendirinya bisa lebih dekat dengan yang menciptakan alam yakni Sang Pencipta
“Apalagi, ketika kita sendiri, di tempat yang tidak ada siapapun, yang ada hanyalah kita dan Sang Pencipta, itu membuat kita semakin dekat dengan alam,” ungkapnya.
Di atas motor itu, bukan untuk jadi jagoan atau menunjukkan kebebatan manusia. Jika ingin menunjukkan kehebatan diri maka ada tempatnya yakni berbalap. Lawan Valentino Rossi dan pembalap dunia lainnya, karena mereka itu cukup hebat.
“Kalau kita ngobrol di alam, justru kita menikmati kehebatan alam, karena kita sama sekali tidak hebat, disiinilah kita bisa merasakan bahwa bumi itu bagus dan hebat, sekarang saatnya kita yang merawat alam, seperti Bali, saya senang sekali, pengaturan pembatasan plastik, itu luar biasa” Kang JJ mengakhiri. (rhm)