Diterjang Gelombang, 2 Warung Hancur dan Tengkorak Eks PKI Kembali Muncul

18 Oktober 2016, 18:56 WIB

tengkorak eks pki

JEMBRANA – Akibat digempur gelombang pasang Senin (17/10/2016) tengah malam mengakibatkan abrasi di pesisir pantai Yehembang, yang berlokasi di Banjar Pasar, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana kian meluas.

Bahkan gempuran gelombang pasang setinggi lima meter tersebut, selain memporak-porandakan pesesir, juga menghancurkan dua unit bangunan warung semi permanen yang terletak 30 meter di timur Setra (kuran) Yehembang.

Beruntung pemilik warung sempat menyelamatkan seluruh isi warung dari gempuran ombak sehingga kerugian tidak terlalu banyak. Hanya saja bangunan dua unit warung tersebut hancur, yang tersisa hanya kayu-kayu bangunan dan sebagian genteng.

“Tadi malam ombaknya sangat tinggi, banyak warga yang melihat. Warga juga sempat menolong kami mengeluarkan isi warung,” ujar Ketut Naya, salah satu pemilik warung, Selasa (18/10/2016).

Atas musibah tersebut pihaknya mengaku menderita kerugian jutaan rupiah akibat bagunan warungnya hancur diterjang gelombang pasang.

Abrasi tersebut, juga mengancam jalan desa menuju Pura Rambut Siwi. Jarak antara bibir pantai dengan jalan desa tersebut hanya tinggal kurang dari satu meter. Jika abrasi tidak segera mendapat penanganan dipastikan dalam waktu singkat jalan akan tergerus serta belasan rumah warga terancam hanyut.

Bahkan karena parahnya abrasi tersebut, tengkorak dan tulang belulang exs anggota PKI kembali muncul. Jajaran Polsek Mendoyo sempat melakukan pemeriksaan dan olah TKP.

Namun tengkorak dan tulang belulang yang ditemukan warga sekitar pukul 07.00 wita tadi pagi di TKP penemuan pertama langsung diserahkan kepada Bendesa Yehembang Ngurah Gede Aryana untuk dikuburkan di Setra yehembang.

warung hancur

“Kami sudah melaporkan abrasi ini kepada Pemkab Jembrana untuk diteruskan ke Provinsi. Kami harap ini segera mendapat penanganan karena mengancam jalan, belasan rumah warga dan Setra,” terang Perbekel Yehembang I Made Semadi, Selasa (18/10/2016).

Jika abrasi ini tidak segera mendapat penanganan, Semadi yakin dalam waktu dekat jalan desa dan rumah warga serta Setra akan hancur.(KN-2)

Artikel Lainnya

Terkini