Diterpa Isu Narkoba, Dewan Soroti Kinerja Polda Bali

11 Oktober 2016, 23:24 WIB

DENPASAR, Kalangan anggota DPRD Bali menyoroti kinerja Polda Bali setelah diterpa berbagai kasus mulai narkoba hingga terbunuhnya anggota polisi oleh wisatawan asing.

Anggota Komisi I DPRD Provinsi Bali Wayan Gunawan menyoroti profesionalisme Polda Bali dalam menjalankan tugasnya, menyusul banyak persoalan yang menerpa Polda Bali belakangan ini.

Sejumlah kasus membuat Polda Bali mendapat sorotan publik, di antaranya kasus anggota polisi yang dibunuh wisatawan asing di pantai Kuta, Direktur Narkoba yang dicopot karena dugaan pemerasan dalam kasus narkoba, dan yang terbaru oknum polisi yang diduga terlibat peredaran narkoba.

Aparat kepolisian akan sulit menangani berbagai kasus kriminal yang dilakukan oleh sindikat pelaku yang profesional, misalnya kejahatan narkoba, jika mereka sendiri tidak profesional.

 “Persoalan narkoba, kriminal merupakan sindikat profesional. Karena itu penanganannya dbutuhkan yang profesional terhadap kasus-kasus itu. Bagaimana bisa profesional kalau polisinya ikut terlibat,” tukas Gunawan Selasa (11/10).

Kasus narkoba, yang pelakunya merupakan sindikat profesional. penanganannya dibutuhkan cara-cara yang profesional.

Ia mengatakan, kapasitas dan kemampuan aparat kepolisian di Bali sudah diakui dunia internasional. Tetapi ketika harus diterjemahkan dalam praktik di lapangan, profesionalisme sulit terwujud.

“Kalau urusan teroris polisi kita lebih cepat menanangani dibandingkan negara-negara lain, kenapa dalam urusan narkoba polisi lambat bahkan ada anggota polisi terlibat.

Ini menjadi pertanyaan besar. Berarti lemah political will untuk pembenahan, perbaikan dan pencegahan. Karena itu yang kami harapkan ada introspeksi dari pihak-pihak yang punya tanggung jawab,” katanya.

Hanya saja, Ketua fraksi partai Golkar DPRD Bali, ini menolak menilai kepemimpinan Kapolda Bali, Irjen Pol. Sugeng Priyanto.

Ia beralasan, pelaku kejahatan bekerja kolektif dan sistemik. Jika hanya menyoroti kepemimpinan yang sekarang, seolah-olah persoalan itu hanya ada sekarang. Persoalan ini kan sudah kolektif, persoalan ini sistemik. Persoalan ini sudah sindikat.

Baik itu persoalan narkoba, maupun persoalan kejahatan lainnya. Jadi kami tidak menilai kepemimpinannya Pak Sugeng. Meskipun pasti ada pertanggungjawaban internal di situ,” ujar Gunawan. (gek)

Berita Lainnya

Terkini