Doa Bersama FKUB dan Inaugurasi ‘Catur Guru’ Sambut Malam Pergantian Tahun

Perayaan akhir tahun di Kota Denpasar dalam kebersamaan lintas agama dan budaya, dimulai doa bersama yang dipimpin oleh para pemuka agama dari enam agama di Indonesia.

2 Januari 2025, 08:00 WIB

Denpasar – Saat momen melepas Matahari 2024 diisi dengan dengan doa bersama dan inagurasi perayaan malam tahun baru di di Catus Pata Catur Muka, Denpasar.

Dalam suasana penuh toleransi dan semangat kebersamaan, Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, bersama Wakil Wali Kota, I Kadek Agus Arya Wibawa, menyenarakkan even Mlepas Matahari 2024 di Catus Pata Catur Muka, Denpasar, pada Selasa.

Perayaan akhir tahun di Kota Denpasar dalam kebersamaan lintas agama dan budaya, dimulai doa bersama yang dipimpin oleh para pemuka agama dari enam agama di Indonesia.

Even ini menegaskan semangat toleransi dan kerukunan di tengah keberagaman Kota Denpasar. Doa ini menjadi wujud rasa syukur atas pencapaian tahun 2024 dan harapan untuk kedamaian serta kesejahteraan di tahun mendatang.

Puncak acara inaugurasi bertema “Catur Guru”, yang menggambarkan penghormatan kepada empat guru utama: Guru Swadiaya (Tuhan), Guru Wisesa (pemerintah), Guru Rupaka (orang tua), dan Guru Pengajian (pendidik). Prosesi ini diramaikan dengan berbagai kesenian tradisional Bali, termasuk pertunjukan dari Naluri Manca dan Paguyuban Seniman Denpasar.

Pemasangan Topeng “Dalem Arsa Wijaya” dan pemasangan Gelung Baris serta secara bersama-sama melepas burung merpati menandai perayaan pergantian tahun yang jufa menjadi momentum refleksi dan harapan di tahun baru 2026

Wali Kota Denpasar Jaya Negara, menyampaikan menegaskan komitmen Pemerintah Kota Denpasar untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dalam kesempatan itu, Jaya Negara menyampaikan ucapan Selamat Tahun Baru 2025 kepada seluruh masyarakat Kota Denpasar.

Momentum seperti ini menjadi penting untuk merefleksikan rasa syukur dan memupuk semangat menyama braya.

“Semoga tahun 2025 menjadi tahun yang penuh berkah dan kebersamaan,” harap Walikota Jaya Negara.

Ditambahkan Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya bahwa acara tersebut tidak hanya menjadi wadah untuk merayakan keberagaman budaya, tetapi juga untuk memperkuat nilai-nilai luhur, seperti penghormatan kepada Catur Guru.

Dengan semangat Vasudhaiva Kutumbakam, yakni menyama braya, kita bersama-sama dapat mewujudkan keberlanjutan pembangunan dan peningkatan pelayanan di tahun 2025.

Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara, didampingi Kabid Kesenian, I Wayan Narta, menjelaskan bahwa kegiatan Melepas Matahari 2024 melibatkan ratusan seniman. Tema “Catur Guru”, yang diangkat komunitas Naluri Manca bersama Paguyuban Seniman Kota Denpasar dan Maestro Tari Ni Ketut Arini, merefleksikan penghormatan kepada empat guru utama dalam kehidupan manusia. Yakni, Guru Swadiaya (Tuhan), Guru Wisesa (pemerintah), Guru Rupaka (orang tua), dan Guru Pengajian (pendidik).

Raka Purwantara mengungkapkan kegiatan ini juga melibatkan ribuan penari dari berbagai sanggar seni di Kota Denpasar. Para penari, termasuk anak-anak, telah melaksanakan latihan bersama di Lapangan Puputan Badung, I Gusti Ngurah Made Agung, menciptakan kolaborasi yang mengesankan.

Selain itu, panggung hiburan budaya di Lapangan Puputan Badung menampilkan berbagai kesenian khas Bali, seperti, Barong Mebarung, dan Kesenian Kolaborasi.

Acara ini tidak hanya sebagai perayaan akhir tahun, tetapi juga sebagai media untuk melestarikan dan memperkenalkan seni budaya Bali kepada generasi muda.

“Dan berharap kegiatan seperti ini dapat terus menjadi ruang kreatif yang memperkuat identitas budaya Denpasar,” ujarnya.***

Berita Lainnya

Terkini