Doakan Gunung Agung Tetap Tenang, Warga Gelar Karya Ngenteg Linggih

25 September 2018, 06:23 WIB
Tarian salah satu rangkaian upacara Puncak Karya Ngenteg Linggih di Pura Penataran Karangasem

KARANGASEM – Ribuan warga mengikiti Puncak karya mamungkah, ngenteg linggih padudusan agung menawaratna di Pura Penataran Agung Linggih Ida Batara Gunung Agung, Kabupaten Karangasem Bali Senin (24/9/2018).

Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri didampingi sejumlah pejabat menandatangani prasasti.

Ketua panitia karya Ida Made Alit melaporkan, awal mula rencana penuntasan pemugaran pura di wilayah Desa Pakraman Nangka, Perbekelan Buanagiri, Karangasem itu, terkait gejolak dan erupsi Gunung Agung.

Pada 22 September 2017, ribuan warga Karangasem malam hari panik mengungsi. Setelah situasi membaik, ada mohon petunjuk dan akhirnya disepakati penuntasan penyelesaian pemugaran pura itu. Penuntasan pemugaran pura dan karya agung itu, diyakini sebagai janji atau kaul Raja Karangasem dulu pada tahun 1478.

Saat itu, raja berjanji saat Ida Batara Gunung Agung kapundut kairing melasti ke segara sepanjang jalan dari Pura sampai ke pantai Jasri, juga akan melantaran kain putih. “Kini, janji itu sudah dipenuhi. Semoga Karangasem dan dunia terhindar dari bencana alam, dan Gunung Agung tetap tenang seperti saat ini,” ucap Alit.

Baca Juga : Terhindar Bhuta Kala, Ratusan Warga di Karangasem Jalani Nyapu Leger Massal

Alit melaporkan, Pemkab Karangasem menganggarkan melalui dana bantuan khusus kabupaten (BKK) Rp 5,2 miliar.

Dana itu, Rp 4 miliar untuk pembangunan dan Rp 1,2 miliar lainnya dipergunakan untuk karya. Di lain pihak, Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri usai sembahyang bersama dengan undangan dan pejabat dari kementerian menyampaikan anggaran Pemkab Karangasem Rp 5,2 miliar.

“Namun total anggaran terserap mencapai sekitar Rp 17,5 miliar. ‘’Swadaya masyarakat luar biasa. Swadaya masyarakat lebih besar dari bantuan Pemkab Karangasem,” ucap Mas Sumatri. Saat melasti ke Pantai Jasri selain sepanjang jalan melantaran kain putih, juga ditarikan tari wali rejang giri kusuma yang melibatkan 250 orang ibu-ibu.

Bupati Mas Sumatri menyampaikan, masih ada fasilitas penunjang pura yang belum terbangun sebagai akibat keterbatasan anggaran.bangunan penunjang itu, yakni dapur suci, pasraman pemangku atau pinandita, serta lapangan parkir. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini