Dorong Budaya Menulis, 1000 Cerita Rakyat Bali Masuk di QPaper

23 April 2014, 08:28 WIB

KabarNusa.com, Denpasar – Bali
yang kaya dengan beragam cerita rakyat baik berisi sejarah, dongeng
hingga kuliner potensinya perlu terus digali dan dituangkan dalam karya
tulisan yang dipublikasikan secara luas sehingga bisa lebih dikenal
masyarakat.

 

Indonesia yang memiliki 24 provinsi dengan berbagai
kekayaan dimiliki yang mengandung nilai cerita, memiliki khazanah cerita
dalam bentuk cerita rakyat (folklor), asal usul atau sejarah tempat
kota, daerah, bangunan dan seterusnya.

Demikian juga, biografi tokoh, asal usul atau sejarah kesenian (musik, tari, perayaan serta berbagai kekayaan budaya lainnya.

“Tidak
semua konten itu tersedia dalam bentuk tulisan maupun buku, hal ini
sangat berpotensi terhadap kepunahan warisan budaya bangsa,” jelas DM
Telkom Bali Selatan, I Gusti Bagus Ranuh di sela workshop “Menggagas
1001 Cerita Nusantara; Mengorbit Bersama Qbaca” di Denpasar, Selasa
(22/4/2014).

Karenanya, program tersebut penting untuk
“menyelamatkan” konten-konten Nusantara dan menghimpunnya dalam bentuk
digital berupa eBook yang akan ditayangkan di Qbaca.

Bali sendiri
kata dia, rencananya akan mempublikasikan hampir 1000 buku yang
bersumber dari cerita rakyat, pendidikan, inspirasi, travelling dan
bisnis enginering.

Seiring berkiprahnya Qbaca sebagai ekosistem
buku digital di Indonesia turut berpartisipasi dalam pelestarian budaya
bangsa melalui penyediaaan konten digital bertajuk “Cerita Nusantara”.

Qbaca
berupaya mengumpulkan 1001 Cerita Nusantara dalam bentuk buku digital
yang dapat diakses siapa pun, terutama masyarakat Indonesia.

Acara
workshop “Menggagas 1001 Cerita Nusantara; Mengorbit Bersama Qbaca”
digelar di delapan kota seperti kota Medan, Padang, Surabaya Bandung dan
Yogyakarta.

Hadir Bambang Trim, praktisi penulisan-penerbitan
yang juga menjabat sebagai Ketua Kompartemen Diklat-Litbang-Informasi
Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) serta writerpreneur yang telah menulis
lebih dari 150 judul buku, termasuk dalam format digital.

Bambang
Trim memaparkan bagaimana menggagas buku dari bahan konten Nusantara
dan menerbitkannya secara praktis sekaligus taktis.

Di samping
itu, tim dari Qbaca juga akan mempresentasikan tentang penerbitan buku
digital dan pendistribusiannya di dunia maya maupun dunia digital secara
umum.

Buku digital Qbaca memangkas jalur distribusi buku, yang
sampai saat ini masih jadi kendala bagi sebagian penduduk Indonesia,
khususnya penduduk yang jauh dari pusat kota.

“Otomatis harga
eBook yang dikenakan juga semakin murah, karena selain memangkas
transportasi, juga memangkas biaya cetak,” imbuh Ranuh.

Sementara
Manager Service Integrasi Divisi Solution Convergence Telkom, Kuncoro
Watuwibowo menjelaskan Qbaca menyediakan eBook free, jadi pengguna tetap
dapat menikmati berbagai eBook tanpa harus membayar, tinggal unduh saja
langsung dari gadget pengguna.

Saat ini di Qbaca tersedia 400an
eBook gratis, baik novel, komik, maupun buku-buku pelajaran dari dari
berbagai penerbit maupun pemerintah.

“Sedangkan untuk cerita
nusantaranya dari gerakan 1001 tersebut, sudah terdapat 345 cerita dan
sudah terpublish sebanyak 85 cerita nusantara ,” tukasnya.(kto)

Berita Lainnya

Terkini