![]() |
Kabid PP Bali Nusa Tenggara DPP Partai Golkar Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (kiri) dan Ketua DPD Partai Golkar Bali Ketut Sudikerta (foto:kabarnusa) |
DENPASAR – DPP Partai Golkar telah merekomendasikan Ketut Sudikerta sebagai calon gubernur yang akan diusung pada pemilihan Gubernur Bali 2018.
Kepastian rekomendasi partai beringin jatuh ke tangan Sudikerta yang saat ini menjabat Ketua DPD Partai Golkar Bali berdasar hasil rapat tim Pilkada DPP Partai Golkar pada 16 Maret 2017.
Fungsioanaris DPP Partai Golkar Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra mengungkapkan hal itu, untuk menjawab berbagai pertanyaan kader dan masyarakat di bawah terkait kepastian siapa figur yang diusung pada Pilgub Bali memdatang.
“Hasil rapat pimpinan 16 Maret itu, membahas pemilihan kepala daerah, empat daerah sudah ada rekomendasi,” jelas Gus Adi kepada wartawan, Sabtu (8/4/17). Empat daerah itu termasuk Bali yang sudah ditetapkan Sudikerta sebagai calon gubernur yang mendapat rekomendasi DPP.
Disampaikan pula, bahwa sesuai juklak nomor 6, setiap kader atau figur yang muncul, harus berproses dari bawah mulai musyawarah desa, musyawarah kecamatan dan seterusnya sampai tingkat provinsi.
“Pak Sudikerta sudah melakukan itu, sehingga menjadi dasar bagi Tim Pilkada DPP melakukan pembahasan dan sudah ditetapkan Sudikerta Cagub 2018,” tandas anggota DPR RI itu.
Guna meyakinkan, bahwa rekomendasi untuk Sudikerta sudah keluar, Gus Adi sempat melakukan percakapan lewat telefon dengan Sekjen Idrus Marham yang pada intinya, rekomendasi telah diberikan untuk mantan Wakil Bupati Badung itu.
Setelah rekomendasi turun, selanjutnya akan dilakukan survei sebagai penguat sampai dua bulan menjelang perhelatan Pilgub 2018. Disinggung, kapan surat rekomendasi DPP itu, akan dikirim ke pengurus DPD atau Sudikerta, Gus Adi memastikan hanya soal waktu saja.
Secara “de facto”, rekomendasi sudah pasti diberikan kepada Sudikerta. Hanya saja, secara “de jure”, atau adminstrasi, masih menunggu ditandatangani Ketua Umum Setya Novanto dan Sekjend Idrus Marham.
“Ada hal taknis yang perlu diselesaikan dahulu, tinggal tunggu waktu saja, pesan Pak Idrus seperti itu,” imbuh Gus Adi yang Kabid Pemenangan Pemilu Bali Nusa Tengara dan hadir dalam rapat Tim Pilkada DPP.
Terkait kegiatan atau manuver kader seperti Gede Sumarjaya Linggih yang menyatakan rekomendasi belum turun untuk Sudikerta, sehingga dia terus melakukan sosialisasi diri dan program partai, hal itu sah-sah dilakukan.
“Ya itu dinamika saja, karena surat rekomendasi belum diterima, nanti setelah rekomedasi benar-benar diterima, maka tidak ada alasan bagi semua kader untuk tidak mengamankannya,” tandasnya didampingi Wakil Ketua DPD Golkar Gusti Putu Wijaya.
Bagi kader yang tidak melaksanakan hasil rekomendasi DPP, pasti akan dikenai sanksi organisasi. Ditegasknnya, rekomendasi diberikan kepada kader dan dia melihat selama ini Sudikerta sudah berproses di partai sehingga memiliki peluang besar dibanding kader lainnya.
Dikonfirmasi perihal rekomendasi Cagub dari DPP yang diberikan kepadanya, Sudikerta tampak santai menanggapi.
“Sebagai pengurus, ada atau tidak adanya, muncul atau tidak munculnya rekomendasi, tidak ada masalah, saya tetap turun untuk sosialisasi diri, program dan partai ke masyarakat bawah,” tutur Sudikerta.
Meski demikian, pihaknya tak hentinya mengajak semua kader untuk menjaga soliditas, jangan sampai terpecah belah. Sosialisasi dilakukannya baik sebagai Ketua DPD Partai Golkar maupun Wakil Gubernur Bali.
Sudikerta sendiri memiliki andil besar bagi bersatunya Partai Golkar ketika terjadi dualisme kepemimpinan yang sempat membuat ketegangan dan perpecahan di internal partai. (rhm)