Drama Pencarian KMP Tunu: Badai Mengganas, Harapan Tipis di Hari Kedelapan

Perjuangan tim SAR gabungan yang sejak delapan hari lalu terus menyisir jejak KMP Tunu Pratama Jaya melakukan pencarian korban

10 Juli 2025, 14:07 WIB

Banyuwangi – Selat Bali kembali menjadi saksi bisu perjuangan tanpa lelah para tim SAR gabungan yang sejak delapan hari lalu terus menyisir jejak KMP Tunu Pratama Jaya.

Rabu (9/7/2025), gelombang tinggi dan angin kencang tak menyurutkan langkah mereka. Di tengah cuaca yang makin menggigit, harapan masih bergantung pada setiap detik pencarian di titik-titik rawan yang diselimuti awan kelabu dan arus bawah laut yang mengganas.

Angin kencang dan gelombang raksasa setinggi 4 meter tak henti menghantam. Di tengah keganasan alam ini, tim SAR gabungan masih berjibaku tanpa kenal lelah, memasuki hari kedelapan pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, Rabu (9/7/2025).

Sebuah drama kemanusiaan yang menguras energi dan air mata.
Kondisi cuaca yang ekstrem menjadi penghalang utama.

“SRU underwater yang disupervisi oleh Danguspurla Koarmada II telah melakukan observasi bawah air di tengah kondisi cuaca yang kurang bersahabat,” terang R. Eko Suyatno, Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan BASARNAS selaku SMC operasi SAR ini.

Bahkan, kamera bawah air yang diturunkan hingga kedalaman 35 meter sempat hanyut terbawa arus.

Meski demikian, secercah harapan sempat muncul saat kamera tersebut merekam gambaran objek di kedalaman 48 hingga 49 meter sebelum akhirnya hilang.

Hingga sore, SRU laut yang menyisir perairan selatan dan SRU darat yang memantau pesisir pantai belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.

Sementara itu, di Posko Gabungan ASDP Ketapang, keheningan menyelimuti hati para keluarga korban yang setia menanti. POLRESTA Banyuwangi dan Pemda Banyuwangi terus memberikan layanan trauma healing untuk menguatkan mereka di tengah ketidakpastian.

Namun, di antara bayang-bayang duka, kabar duka lainnya kembali menyelimuti.

Satu dari dua jenazah yang ditemukan hari ini telah berhasil diidentifikasi. Putu Mertayasa (43), asal Buleleng, Bali, adalah korban kedua yang teridentifikasi berkat kerja keras tim DVI SIDOKKES POLRESTA Banyuwangi – BIDDOKKES POLDA Jatim.

Hingga kini, dari total 65 penumpang KMP Tunu Pratama Jaya, 42 orang telah ditemukan: 30 orang selamat dan 12 orang meninggal dunia. Artinya, 23 korban lainnya masih dalam pencarian.

Sebuah angka yang terus memacu semangat tim SAR yang melibatkan puluhan instansi dan potensi SAR, mulai dari BASARNAS, TNI, Polri, hingga berbagai organisasi kemanusiaan dan nelayan setempat***

 

Berita Lainnya

Terkini