Kabarnusa.com – Duel Bali United dan Mitra Kukar dalam Piala
Jenderal Sudirman berjalan keras bahkan berakhir rusuh di
Lapangan Kapten Wayan Dipta Gianyar, Bali, Jumat (20/11/2015) malam.
Ribuan penonton yang kecewa dengan kepemimpinan wasit Novari Iksan
meluapkan emosinya dengan melemparkan botol air mineral dan benda-benda
laiannya ke arah lapangan.
Beberapa kali keputusan wasit yang
dianggap merugikan Bali United, diprotes pemain dan pelath juga
para penonton yang turut kecewa.
Akibatnya, mereka terus meneriaki wasit yang memimpin jalannya laga pada babak kedua dengan kata-kata kasar.
Pertandingan
sempat terhenti beberapa saat, akibat ulah penonton yang membuat aparat
TNI dan kepolisian kewalahan mengendalikan situasi.
Beruntung,
amukan penonton terjadi ketika pertandingan menjelang berakhir. Meski
suasana sempat memanas akibat ulah penonton, namun secara umum tidak
sampai mengganggu situasi dan suasana berangsur kondusif setelah upaya persuasif petugas dalam meredam emosi penonton.
Jalannya
pertandingan tuan rumah Bali United saat menjamu Mitra Kukar
sejak memasuki babak kedua, setelah pada babak pertama, Mitra Kukar
unggul 1-0, berlangsung dalam tempo cepat dan
keras.
Beberapa pemain kedua kesebelasan menjadi korban dari
permainan keras. Bahkan, beberapa di antaranya harus ditandu ke luar
lapangan, akibat mengalami luka setelah terjadi benturan fisik antara
pemain.
Wasit terpaksa memberikan beberapa kartu kuning
baik kepada pemain Bali United maupun MItra Kukar karena dianggap
melakukan pelanggaran keras.
Baik anak-anak asuh Coach Indra Sjafri maupun Jafri
Sastra memiliki kesempatan dan peluang sama untuk mencipatakan gol.
Sayangnya, beberapa peluang itu kandas akibat lemahnya penyelesaian
akhir.
Hingga peluit babak kedua ditiup, kedudukan tetap 1-0 untuk keunggulan Mitra Kukar. (rhm)