![]() |
ilustrasi calon arang (foto:areamag) |
Kabarnusa.com – Seni Calonarang di Bali memang sudah menjadi tradisi dan setiap kali dipertontonkan selalu memikat penonton. Yang menarik dari tradisi ini adalah sosok Rangda yang digambarkan gebal oleh senjata tajam yang tidak mempan, walau ditusuk bertubi-tubi oleh para ‘Nying; dengan menggunakan keris.
Tentu saja, saat adengan penusukan bertubi-tubi ini, orang yang memerankan tokoh Rangda ini telah kerauhan (kesurupan). Calonarang merupakan seni yang sakral dan bernuansa magis. Sayangnya, pementasan Calonarang di Jembrana oleh salah satu kelompok Calonarang berakhir duka.
Awalnya, pertunjukan ini berjalan mulus. Namun entah kenapa pementasan calonarang di Pura ini justru memakan korban jiwa.
I Komang Ngurah Trisna Para Merta (14), pelajar SMP asal Lingkungan Delod Bale Agung, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, yang merankan tokoh Rangda pada pementasan Calonarang di Pura Jati Luih, Desa Pangkung Jangu, Mendoyo.
Merya tiba-tiba ambruk setelah ditusuk dengan kris oleh Nying (pemeran tukang tusuk/tikam), Senin (12/10/15) pukul 00.30 Wita. “Padahal menurut keterangan bapaknya Ketut Gayada, anaknya saat itu sudah kerangsukan atau kesurupan,” terang Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Gusti Made Sudarma Putra, Rabu (14/10/15) malam.
Mengetahui korban (Rangda) jatuh tengkurep menurut Sudarma Putra, para pemain calonarang lainnya berusaha membalikan korban. Sayangnya dari perut korban (Randa) mengeluarkan darah.
“Korban kemudian diajak ke Pura dan kemudian dilarikan ke RSUD Negara untuk mendapatkan pertolongan. Dari pemeriksaan dokter korban mengalami luka tusuk pada lambung sedalam 1 cm,” ujar Sudarma Putra.
Sempat dirawat sehari, korban kemudian dibawa pulang keluarganya. Untuk selanjutnya menjalani perawatan di rumahnya. (dar)