![]() |
ilustrasi |
KabarNusa.com, Denpasar – Chuan Kok Leong (49) pria asal Singapore dan kekasihnya Lou Yuesha (24) asal China datang ke Bali bukannya berlibur namun berencana mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri, Kamis (12/6/2014).
Nyawa Leong gagal diselamatkan dan meninggal di vila tempatnya menginap di Sanur. Beruntung, nyawa pasangannya Yuesha berhasil diselamatkan meski kini kondisinya kritis.
“Satu korban bernama Yuesha masih di rumah sakit Sanglah, kondisinya kritis” sebut Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Nanang Prihasmoko dihubungi lewat telefon.
Insiden mengggegerkan itu, bermula ketika petugas mendapat telefon dari kerabat salah seorang korban yang menananyakan kondisi korban di Bali.
Awalnya, keluarga korban menerima email dari Yuesha, menyampaikan pesan ancaman jika dia akan mengakhiri hidup di Pulau Dewata.
Petugas hotel yang mendapat kabar jika kedua sejoli yang menginap di Vila Mahagiri, Sanur, Denpasar Selatan itu, hendak berbuat nekat, segera mengecek dengan cara menghubungi lewat telefon kamar. Hanya saja beberapa kali dihubungi tidak ada balasan.
Ahirnya, petugas resepsionis memutuskan mengetuk kamar 204, tidak ada jawaban dari penghuni kamar. Akhirnya diputuskan untuk didobrak dan mendapati Leong dan kekasihnya sudah tergeletak di kasur.
Pasutri itu sudah tergeletak di atas ranjang dalam posisi berdampingan dan masih menggunakan selimut.
Saat ditemukan, dari mulut dan hidung kedua korban mengeluarkan busa.
Aparat kepolisian yang datang ke lokasi, tak lama kemudian mendapati Leong sudah tidak bernyawa.
“Korban wanita masih bernafas dan denyut nadinya masih ada sehingga kami bawa dengan mobil ambulans ke RSUP Sanglah,” imbuh Nanang.
Korban Yuesha segara dilarikan dengan mobil PMI Denpasar ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan lebih lanjut.
Dari penyelidikan di lokasi, petugas menemukan beberapa jenis obat bercampur obat obatan berbagai jenis dan resep dokter
Dugaan awal, kedua pasangan itu berusaha bunuh diri. Hanya saja, polisi masih menyelidiki kasus ini karena tidak tertutup kemungkinan adanya modus lain. (kto)