KabarNusa.com – Alat pendeteksi canggih X-Ray, di pintu masuk Bali lewat Pelabuhan Gilimanuk Kabupaten Jembrana sejak dua tahun ini tidak difungsikan alias mangkrak.
Padahal, harga alat canggih itu mencapai miliaran rupiah namun Polres Jembrana belum juga menggunakan untuk mengintensifkan pemeriksaan terhadap kendaraan dan barang yang masuk ke Bali lewat pelabuhan.
Dari penulusuran diketahui, alat X-Ray tiba di pelabuhan Gilimanuk tahun 2012 namun belum juga difungsikan.
Petugas masih memilih melakukan pemeriksaan secara manual terhadap kendaraan dan barang yang masuk maupun keluar Bali.
Hingga kini, X-Ray yang merupakan pengadaan Mabes Polri kondisinya mangkrak dan hanya jadi hiasan di Pos Dua pelabuhan Gilimanuk.
Yang memprihatinkan, kondisi X-Ray yang memiliki kemampuan mendeteksi barang dan bahan-bahan berbahaya yang sulit dideksi dengan kasat mata, kondisinya tidak terawat.
Meski telah ditutupi kain terpal namun terlihat kotor lantaran banyaknya debu yang menempel.
Sejatinya, beberapa personil sudah bisa mengoprasikan namun belum diketahui pasti alasan belum dioperasionalkannya alat pendeteksi narkoba, senjata tajam dan barang berbahaya laiannya.
Anggota DPRD Bali IB Birawa sempat menyoroti mangkraknya alat tersebut mengingat anggaran yang digunakan untuk pengadaannya sangat tinggi,
Dari penjelasan Wakapolres Jembrana Kompol Hagnyono X Ray memerlukan tempat lapang dan jauh lalu lalang manusia karena radiasinya sangat berbahaya.
“Iya, perlu dicarikan solusi untuk penempatan alat tersebut,” terangnya kepada wartawan Kamis (17/7/2014).
Hingga kini, belum ada tempat yang representatif untuk pengoprasikan alat canggih itu karena pertimbangannya keselamatan manusia sehingga belum dimanfaatkan.
Informasi dihimpun, pengadaan X Ray ini Pemprov Bali tahun 2012 lalu harganya senilai Rp 60 miliar. Rencananya, ada dua X Ray bakal ditempatkan di Pelabuhan Gilimanuk dan pelabuhan Padang Bai. Karangasem. (ada)