Dukung KKP, Astra Dorong Kemandirian Kelompok Nelayan Binaan

17 Juni 2021, 08:46 WIB

Program kampung nelayan maju (kalaju) yang digagas Kementerian Kelautan
dan Perikanan (KKP) melalui Ditjen Perikanan Tangkap/KKP

Jakarta – Astra turut mendukung program Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP) dalam pendampingan, mengembangkan kemandirian kelompok nelayan
binaan guna terciptanya link and match antara pembeli dan kelompok binaan.

Salah satu permasalahan serius yang dihadapi nelayan Indonesia saat ini adalah
kurangnya infrastruktur dasar dan kumuhnya lingkungan permukiman masyarakat
nelayan.

Padatnya populasi, belum optimalnya fasilitas umum serta kurangnya kesadaran
warganya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan menjadi kendalanya.

Program kampung nelayan maju (kalaju) yang digagas Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP) melalui Ditjen Perikanan Tangkap menjadi jawaban dari
permasalahan tersebut.

Pemerintah berupaya untuk menata kampung nelayan agar semakin bersih, sehat
dan terhindar dari kesan kumuh serta SDM nelayan yang terberdayakan.

Upaya ini sejalan dengan tujuan program terobosan pertama KKP 2021-2024 yang
digaungkan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, yakni
peningkatan PNBP sumber daya perikanan tangkap untuk kesejahteraan nelayan.

Plt. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, M. Zaini mengatakan pada tahun 2021
KKP menargetkan 25 lokasi penataan kampung nelayan yang bersumber dari APBN.

Meski demikian, kerja sama dengan berbagai pihak juga perlu dilakukan salah
satunya melalui mekanisme _corporate social responsibilty_ (CSR) dan PKBL dari
BUMN maupun perusahaan swasta.

“Kami menyambut baik terselenggaranya program klaster pertanian dan perikanan
Desa Sejahtera Astra Tahun 2021. Hal ini selaras dengan program kalaju guna
mewujudkan pengelolaan perikanan tangkap yang maju dan berkelanjutan untuk
mencapai kesejahteraan nelayan,” ungkapnya.

Zaini menyampaikan sambutan dalam kegiatan grand launching desa sejahtera
Astra 2021 melalui daring yang juga turut dihadiri Menteri Pertanian Syahrul
Yasin Limpo, Selasa (15/6/2021).

Dia menyebut sinergitas dimaksud diharapkan mampu memberikan perhatian bersama
untuk pembangunan pemukiman dan penyediaan kebutuhan dasar masyarakat nelayan.

Selain itu dapat berdampak pada menguatnya produk unggulan perikanan agar
mampu bersaing di pasar global.

“Namun perlu menjadi catatan, seluruh harapan tersebut bisa terwujud hanya
apabila nelayan bisa sepenuhnya berpartisipasi dalam proses-proses
pembangunan. Jadi semua pihak terlibat termasuk nelayan itu sendiri,”
imbuhnya.

Diah Suran Febrianti Head of Environment & Social Responsibility Astra
mengatakan tercatat ada 200 desa sejahtera Astra di bidang perikanan yang
telah dikembangkan. Desa tersebut telah menghasilkan berbagai produk hasil
perikanan laut dan turunannya.

“Dalam klaster perikanan ini terlibat sebanyak 28.117 orang. Data kami
mencatat terdapat peningkatan pendapatan sebesar 34,07 persen serta membuka
lapangan kerja baru bagi 1.076 orang dan 87,4 persen produk terserap pasar,”
jelasnya.

Dalam mengembangkan desa sejahtera gugus perikanan, Astra didukung oleh
berbagai pihak, tidak hanya dari pemerintah juga dari UKM Center Universitas
Indonesia sebagai fasilitator.

Selain pendampingan, mengembangkan kemandirian kelompok nelayan binaan guna
terciptanya link and match antara pembeli dan kelompok binaan.

“Kami sangat berterima kasih atas keterlibatan berbagai pihak ini. Pembinaan
klaster desa yang terintegrasi ini diharapkan dapat mendukung kapasitas
produksi dari produk unggulan, meningkatkan global value chain, serta
membentuk kemandirian melalui akademi pertanian dan perikanan Astra,”
tutupnya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini