Denpasar – Perekonomian Bali kembali menunjukkan ketahanan yang luar biasa di tengah bayang-bayang ketidakpastian ekonomi global.
Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, ekonomi Pulau Dewata pada Triwulan III-2025 melaju kencang dengan pertumbuhan mencapai 5,88% (yoy).
Angka ini secara signifikan melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 5,04% (yoy), menempatkan Bali sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi ke-4 di Indonesia.
Hal ini ditegaskan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, yang menyebut capaian ini sebagai cerminan ketahanan ekonomi daerah yang kuat.
“Pertumbuhan di Bali ini luar biasa, menunjukkan daya tahan dan optimisme yang tinggi di tengah tantangan global,” ujar Erwin Soeriadimadja.
Pertumbuhan solid ini didukung oleh ekspor jasa yang melonjak tajam, seiring dengan kebangkitan pariwisata. Dari sisi pengeluaran:
Ekspor Luar Negeri (Jasa): Tumbuh 7,53% (yoy), didorong oleh peningkatan tajam kunjungan wisatawan mancanegara (9,74% yoy) dan kedatangan penumpang internasional.
Investasi (PMTB): Melesat 6,12% (yoy), utamanya pada pembangunan berkat peningkatan realisasi Investasi PMDN (di atas 100%) dan belanja modal APBD.
Konsumsi Rumah Tangga: Kontributor terbesar ekonomi Bali ini menguat 5,20% (yoy), terutama pada pengeluaran transportasi, rekreasi, dan akomodasi, sejalan dengan membaiknya aktivitas pariwisata.
Secara sektoral, Lapangan Usaha (LU) Akomodasi dan Makan Minum menjadi juara pertumbuhan, mencatatkan angka fantastis 11% (yoy). Ini didukung oleh lonjakan ganda kunjungan wisatawan, baik mancanegara maupun domestik.
Meskipun demikian, terdapat satu sektor yang patut diwaspadai: Jasa Keuangan dan Asuransi. Sektor ini justru mengalami kontraksi sebesar -5,09% (yoy), imbas dari penurunan kinerja Jasa Perantara Keuangan pada perbankan.
Proyeksi dan Langkah Strategis BI ke Depan
Ke depan, Bank Indonesia memprakirakan tren positif ini akan berlanjut pada Triwulan IV-2025, didukung optimisme konsumen dan peningkatan investasi.
Bank Indonesia dan Pemda Bali fokus pada:
Pengembangan Pariwisata Berkualitas: Menjadi motor utama melalui perluasan jangkauan pasar Free and Independent Traveler (FIT), penguatan MICE bernilai tambah tinggi, dan diversifikasi destinasi ke wilayah potensial di luar Bali Selatan, menjaga keseimbangan Ekonomi-Sosial-Ekologi.
Optimalisasi Anggaran Daerah: Mempercepat realisasi belanja yang efektif dan intensifikasi pendapatan daerah untuk dampak ekonomi yang lebih besar.
Penguatan Ketahanan Pangan: Mengendalikan inflasi melalui peningkatan produktivitas pertanian berbasis inovasi dan teknologi, serta optimalisasi program TPID dengan strategi 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif).
Dengan semangat kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, pelaku ekonomi, dan seluruh pemangku kepentingan, Bank Indonesia berkomitmen untuk menjadikan pertumbuhan ekonomi Bali semakin inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi di kancah global. ***

