“Namun demikian, pasar masih mencermati perkembangan geopolitik ke depan, seperti eskalasi ketegangan di laut merah imbas dari konflik Palestina-Israel,” tutur Aman Santosa dalam keterangan tertulisnya Selasa 9 Januari 2024.
Demikian juga penyelenggaraan pemilihan umum yang mencakup 50 persen populasi dunia terutama di beberapa negara utama seperti AS, Uni Eropa, India, dan Taiwan.
Secara umum sentimen di pasar keuangan gobal cenderung positif pada Desember 2023 didukung ekspektasi penurunan suku bunga Fed Funds Rate (FFR) dan narasi soft landing di AS, sehingga mendorong kembalinya aliran dana masuk ke Emerging Markets (EM).
Brigjen Endro Satoto Jabat Kasdam V Brawijaya, Pangdam Rafael: Percepat Pengembangan SDM Prajurit
Tak kalah pentingnya dorongan penguatan pasar keuangan global, termasuk pasar keuangan Indonesia.
“Volatilitas baik di pasar saham, surat utang, maupun nilai tukar juga terpantau menurun,” sambung Aman Santosa.
Pada sektor domestik, leading indicators perekonomian nasional masih cukup positif, di antaranya ditunjukkan oleh neraca perdagangan yang masih surplus dan PMI Manufaktur yang masih ekspansif.
Bang Rizal Ramli, Ekonom Teknokrat yang Merakyat
Menyinggung tingkat inflasi, kata Aman Santosa juga terjaga rendah di level 2,61 persen yoy (November 2023: 2,28 persen yoy).
Namun demikian, masih perlu dicermati perkembangan permintaan domestik ke depan seiring masih berlanjutnya penurunan inflasi inti, penurunan optimisme konsumen, serta melandainya pertumbuhan penjualan ritel dan kendaraan bermotor. ***