Presiden Jokowi menegaskan, pandemi harus dijadikan momentum untuk melakukan transformasi fundamental, sehingga dapat menciptakan ketangguhan ekonomi.
Terutama Bali yang mengalami kontraksi ekonomi paling besar dan menyerang sektor pariwisata yang paling utama terimbas dan paling akhir untuk pulih. Refleksi besar-besaran sekaligus transformasi diri secara fundamental harus menjadi perhatian utama.
“Hal-hal yang harus dijadikan perhatian yaitu terus meningkatkan diversifikasi ekonomi, artinya tidak bisa bergantung pada 1 sektor saja, di Bali sektor Pariwisata turun, tapi sektor pertanian justru mampu bertahan bahkan tumbuh positif dibanding dengan sektor yang lain” ujar Presiden Joko Widodo.
Turnamen International Youth Championship Ditunda, Gubernur Bali: Lindungi Warga dari Ancaman Omicron
Paradigma dan tata kelola parisiwata kedepannya harus memprioritaskan kesehatan dan keamanan, serta pariwisata Bali harus bisa bertransformasi dari mass tourism menjadi green tourism dan quality tourism yang berbasis sosial dan budaya, sejalan dengan nilai dan filosofi kearifan Bali dalam membangun harmoni dan memuliakan alam.
Enam strategi besar dalam transformasi ekonomi Bali dijelaskan lebih lanjut oleh Menteri Suharso, yaitu Bali Pintar dan Sehat, Bali Produktif, Bali Hijau, Bali Smart Island, Bali Terintegrasi dan Bali Kondusif.
Terkait dengan masterplan Kawasan Pariwisata Ulapan nantinya akan mengembangkan 3 zonasi yaitu pengembangan pariwisata berbasis keluhuran pariwisata zona Ubud, pengembangan produk wisata berbasis budaya keseharian masyarakat Ubud serta Pengembangan produk wisata berbasis wisata alam dan petualangan.
Pemprov Matangkan Konsep Ekonomi Kerthi Bali dan Pengembangan Pariwisata Ulakan
Bupati Komang Sanjaya berharap adanya konsep transformasi perekonomian Bali tersebut, program bisa segera dilaksanakan pada tahun 2022 dan bisa berlanjut secara bertahap sehingga mampu menjadi percontohan yang sukses.
“Semoga dengan ini Sektor Pertanian Bali bisa meningkat, Perekonomian Bali bisa segera bangkit dari keterpurukan, sehingga kesejahteraan masyarakat Bali bisa pulih” pungkas Komang Sanjaya. ***