Washington – Dalam dinamika perundingan tarif dengan Amerika Serikat (AS), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto aktif menggalang dukungan dan informasi dari berbagai pemangku kepentingan di AS.
Langkah ini krusial dalam memperkuat posisi negosiasi Indonesia, sebagaimana tercermin dalam proposal yang telah disampaikan kepada pihak AS.
Pertemuan strategis dilakukan Menko Airlangga dengan Ambassador Ted Osius, Presiden dan CEO United States-ASEAN Business Council (US-ABC), bertepatan dengan forum Round Table Discussion US-ABC (23/04).
Diskusi ini memfokuskan pada penguatan fundamental ekonomi melalui sinergi pemerintah dan sektor swasta, terutama dalam merespons volatilitas geopolitik global.
Forum tersebut mempertemukan para pemimpin korporasi terkemuka AS anggota US-ABC, termasuk Amazon, Cisco, Cargill, Pfizer, Freeport, Boeing, dan Lockheed Martin.
Sesi teknis dilanjutkan dengan partisipasi Deputi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian serta KUAI KBRI Washington, DC. Pembahasan mendalam menyentuh aspek teknis dan implementasi kebijakan strategis, termasuk potensi kolaborasi dengan entitas bisnis AS dalam menghadapi kebijakan tarif resiprokal AS terhadap Indonesia dan mitra dagang lainnya.
Pemerintah Indonesia menyampaikan komitmennya dalam menciptakan ekosistem investasi dan perdagangan yang lebih atraktif dan kompetitif.
Kebijakan yang disiapkan meliputi relaksasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di sektor Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dan kesehatan, simplifikasi prosedur perdagangan (impor dan bea cukai), serta penguatan kebijakan neraca komoditas yang responsif terhadap dinamika industri dan perdagangan internasional. Pembentukan Satuan Tugas Deregulasi diapresiasi oleh US-ABC sebagai langkah progresif.
US-ABC menyoroti kolaborasi positif dengan Indonesia dalam mendorong transformasi digital. Amazon dan Cisco menegaskan komitmennya untuk mendukung Indonesia sebagai pusat data regional yang vital bagi pengembangan kecerdasan buatan (AI). Pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas (FTZ) di Batam dan Bintan sebagai hub data dan ekonomi digital dinilai strategis dalam menarik investasi perusahaan IT AS.
Inisiatif inklusif dan transparan Pemerintah Indonesia dalam melibatkan sektor swasta dalam merumuskan respons terhadap kebijakan tarif AS mendapatkan apresiasi dari US-ABC.
Dukungan penuh disampaikan terhadap langkah-langkah strategis Indonesia dalam menghadapi kebijakan tarif AS sekaligus mempererat relasi ekonomi bilateral.
Kemitraan erat dengan sektor swasta, termasuk US-ABC, dipandang esensial dalam mengartikulasikan kepentingan nasional dalam negosiasi dengan AS.
“Kami menghargai masukan konstruktif dari US-ABC dan berkomitmen untuk merancang kebijakan yang kondusif bagi investasi serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan,” tegas Menko Airlangga dikutip dari ekon.go.id
Turut mendampingi Menko Airlangga dalam pertemuan tersebut adalah Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi, dan KUAI KBRI Washington, DC Ida Bagus Bimantara. ***