![]() |
(ilustrasi/net) |
Kabarnusa.com – Pertumbuhan ekonomi di tahun 2016 diprediksi akan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini memberikan keleluasaan bagi ruang fiskal khususnya dalam menggenjot pendapatan pajak. Optimalisasi ruang fiskal penting guna mendorong terciptanya pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
Hanyan saja, berbagai permasalahan seperti pembangunan manusia dan ketimpangan ekonomi masih menjadi masalah dalam pembangunan.
Pusat Penelitian (Puslit) Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) akan menggelar Diskusi Economic Outlook Indonesia 2016 “Menuju Pembangunan Yang Inklusif dan Berdaya Saing” pada Selasa, 29 Desember 2015.
Di penghujung tahun 2015, perekonomian Indonesia disuguhkan oleh dua fakta yang cukup mengkhawatirkan.
“Pertama, posisi indeks pembangunan manusia (Human Development Index) belum menunjukkan perkembangan yang menyakinkan. Indonesia berada di peringkat 111 dari 188 negara,” ujar Kepala Puslit Ekonomi LIPI, Agus Eko Nugroho di sela Diskusi Economic Outlook Indonesia 2016 “Menuju Pembangunan Yang Inklusif dan Berdaya Saing” pada Selasa, 29 Desember 2015.
Kedua, ketimpangan ekonomi semakin melebar dengan ditandai oleh peningkatan rasio gini dari sekitar 0,3 di tahun 2000 menjadi 0.41 di tahun 2014, lanjut Agus.
Kedua fakta ini menggambarkan bagaimana strategi pembangunan selama ini belum mampu secara optimal memecahkan isu kualitas pertumbuhan.
“Hal ini sekaligus mencerminkan masih jauh dan berlikunya jalan menuju masyarakat Indonesia yang adil dan makmur,” imbuh Agus dilansir dari laman LIPI. (gek)