Kabarnusa.com-Memasuki musim penghujan, tanggul di bantaran sungai Samblong, Kelurahan Sangkar Agung, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali mulai bermasalah.
Erosi di sepanjang bibir sungai tersebut, merupakan momok yang menakutkan bagi puluhan KK yang bermukim di sepanjang sungai tersebut. Apalagi, telah terjadi sejak bertahun-tahun dan tak kunjung mendapat penanganan.
Pengaman bantaran sungai Samblong, terbuat tanah diperkirakan panjangnya sekitar 4,9 kilo meter, yang bermuara disungai Perancak.
Sepanjang alur itu dihuni lebih dari 200 Kepala keluarga. Tanda-tanda tanggul mulai mengalami erosi dimulai tahun 2011 silam.
Sedikitnya ada lima titik erosi terparah di alur sungai yang tiap tahunnya digunakan untuk kegiatan lomba sampan Pemkab Jembrana.
Bahkan, puluhan KK rumahnya terancam amblas serta dua bangunan merajan terancam tergerus air sungai.
“Kasihan warga kami yang tinggal di sepanjang sungai tersebut, setiap musim hujan selalu was-was jikalau rumah mereka roboh,” terang Lurah Sangkar Agung Nyoman Suardana didampingi Kaling Samblong Ketut Sujana ditemui dipingiran sungai Samblong, Rabu (16/12/2015).
Menurut Suardana, pihaknya sudah sering menggusulkan penanganan erosi tersebut pihak provinsi melalui Pemkab Jembrana. Namun hingga kini belum mendapat penanganan sama sekali.
Bahkan yang paling mengkuatirkan menurut Suardana, erosi tersebut mengancam keberadaan jembatan Samblong. Terbukti bagian payal jembatan bagian bawah sudah mulai dirongrong air sungai.
Sebelum menjabat lurah sempat ada petugas turun mengukur berikut mematok bataran sungai. Namun hingga kini tidak ada kelanjutannya.
Pihaknya berharap istansi terkait segera menangani suangai Samblong sehingga erosi tidak bertambah parah.(dar)