![]() |
Mahalia Panca saat mengikuti ajang bergengsi Triathlon /foto:istimewa |
DENPASAR – Prestasi Mahalia Panca (42) ibu satu anak asal Bali cukup mengagumkan karena berhasil menaklukkan ajang olah raga yang menguras stamina dan fisik yang bertajuk “Iron Man Triathlon Korea Selatan” pada 10 September lalu.
Perempuan tangguh ini berhasil menyelesaikan berbagai tantangan di ajang dunia itu dengan berrenang sejauh 3,8 km, kemudian bersepeda sejauh 180 km dan diakhiri lomba lari sejauh 42 km.
Diketahui, Mahalia yang dijuluki “iron woman” itu mampu menyelesaikan lomba triathlon kategori “ultimate distance” dalam waktu 14 jam.
Diketahui, Triathlon merupakan ajang yang melibatkan tiga olahraga berbeda, yang mesti dituntaskan secara berurutan. Meski cukup bervariasi, tiga olahraga dalam triathlon umumnya adalah berenang, bersepeda, dan berlari.
Bahkan, Mahalia ternyata pertama yang menyelesaikan tantangan ini. Sementara, sebelumnya sudah ada 3 wanita Indonesia lainnya yang pernah mengikuti tantangan sejenis.
Meski tergolong partisipan dan bukan atlet, namun Mahalia bisa menyelesaikan tantangan olahraga ini, bahkan dengan waktu 14 jam. Sementara, waktu tempuh bagi semua peserta dibatasi, tidak boleh lebih dari 17 jam.
“Banyak peserta yang ikut dan banyak pula yang tidak bisa menyelesaikan tantangan ini,” ucap Mahalia dalam perbicangan dengan wartawan, Jumat (22/9/2017).
Dia menuturkan, sangat menyukai tantangan di mana sebelumnya biasa mengikuti lomba triathlon namun bukan dengan jarak panjang seperti sekarang ini. Luar biasanya, kerja keras Mahalia berbuah hasil, dia bisa menyelesaikan tantangan dengan waktu yang tidak melewati batas.
Sebelum mengikuti gelaran triathlon di Korea Selatan awal September lalu, banyak waktu yang harus dihabiskan untuk berolahraga. Setiap pagi dan malam selama 6 bulan sejak Februari 2017 dia berolahraga untuk mempersiapkan diri dan stamina.
“Karena saya bekerja, jadi saya harus manfaatkan waktu saya untuk berolahraga setiap pagi dan malam,” sambungnya.
Selain berkorban uang karena menggunakan dana sendiri, dia juga harus mengorbankan waktunya bersama sang anak. Dia menuturkan, untuk bisa fokus di lomba ini, sang anak terpaksa dititipkan di orang tuanya.
Ia tetap bersemangat mengikuti ajang ini karena dorongan motivasi teman dan keluarga, terutama anaknya semata wayangnya. “Saya ajak anak saya ikut ke Korea dan dialah yang mendukung saya sehingga bisa finish di ajang ini,” katanya menegaskan dengan rasa haru
Tidak puas sampai di ajang super berat ini, Mahalia bahkan bersiap mengikuti ajang triathlon lainnya. (rhm)