Festival Denpasar Tempo Doeloe Angkat Kejayaan Sepeda Ontel

23 Januari 2014, 13:50 WIB
Ilustrasi sepeda ontel (Foto:Google)

Kabarnusa.com, Denpasar – Sepeda ontel yang pernah berjaya kala itu kembali digelorakan dalam Festival Denpasar Tempo Doeloe sekaligus menjadi ajang untuk lebih mengenalkan seni dan budaya Bali.
Kota Denpasar seolah tak pernah sepi aktivitas yang bernuansa  kreatif, usai Denpasar Festival kini Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) Bali akan menggelar festival Denpasar Tempo Doeloe pada 8-9 Februari 2014.

“Lewat kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan, solidaritas, kepedulian dan  keinginan dalam melestarikan budaya bersepeda tanpa membedakan strata status sosial,” kata Pembina KOSTI Bali Endra Datta dalam keterangan tertulisnya Kamis (23/1/2014). 

Kegiatan dipusatkan Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung atau Lapangan Puputan Badung serangkaian menyambut HUT Kota Denpasar yang ke- 226, serta mempererat tali silaturahmi di antara para onthelis se- Indonesia.

Menariknya, berbagai komunitas-komunitas sepeda tua di Indonesia yang terdiri dari kurang lebih 389 komunitas akan ikut menyemarakkan acara,

“Kegiatan di Bali sangat ditunggu-tunggu karena merupakan daerah pariwisata, malah ada yang gowes langsung dari Jakarta, Jogja, Lampung, menuju Bali dengan mempergunakan sepeda tua,” tuturnya,

Peserta dari negara Belanda dan Malaysia, sambung Edra juga akan datang menyemarakkan fesival.

Bahkan, ada klithikan (pasar rakyat) dan bursa onderdil sepeda tua dan aksesorisnya baik itu bekas maupun NOS (New Old Stock).

Adapun kategorinya meliputi pertama internal onthelis yakni onthelis termuda, onthelis tertua, onthelis terjauh, onthelis terbanyak (komunitas), dan onthelis gowes terjauh.

Kedua eksternal onthelis yakni penghargaan kemitraan untuk komunitas yang diundang seperti pemerintah, swasta, dan sponsor.

Sekretaris KOSTI Bali Kuning Darmawan, mengatakan, kegiatan Denpasar Tempoe Doeloe yang banyak dihiasi sepeda tua ini dapat mengingatkan akan memoriam  sepeda tua  yang tentunya kegiatan bersepeda di Denpasar.

Tentunya, agar lebih ramai dan digiatkan dalam artian mengatasi “global warming ” serta yang terpenting bisa menyehatkan masyarakat Denpasar.

Selain itu kegiatan ini nantinya akan ada pesta rakyat yang berisikan hiburan-hiburan jaman dulu dengan memberikan kesan dan membawa pengunjung menikmati berbagai kesenian dan budaya Bali.

Di pihak lain, tahun 2018 Bali ditunjuk sebagai tuan rumah internasional untuk penyelenggaraan Kongres Sepeda Tua, semoga event ini mendapat banyak dukungan dari masyarakat luas tandasnya.

Saat menerima panitia Wali Kota Denpasar Rai D Mantra mengatakan, disamping positif untuk mendukung program go green, juga bertujuan untuk kepentingan olahraga itu sendiri juga.

“Ini bisa untuk mengkampanyekan pemakaian sepeda sebagai alat transportasi yang ramah lingkungan,” imbuhnya. (gek)

Berita Lainnya

Terkini