Tabanan– Suasana khidmat mewarnai puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-21 organisasi masyarakat (ormas) Baladika Bali Angunggah Shanti yang digelar di Wantilan Pura Luhur Batukau, Desa Wongaya Gede, Penebel, Tabanan pada Senin (5/5/2025).
Wakil Gubernur (Wagub) Bali, I Nyoman Giri Prasta, hadir langsung dalam acara yang bertajuk Angunggah Shanti ini.
Rangkaian acara puncak ditandai dengan persembahyangan bersama yang dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Wagub Giri Prasta.
Momen penting ini turut disaksikan oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pusat Baladika Bali, Bagus Alit Sucipta; Ketua Umum Aliansi Bali Angunggah Shanti, Anak Agung Suma Widana; serta Ketua Laskar Bali, Anak Agung Ketut Suma Wedanta.
Kehadiran sejumlah pejabat daerah juga menambah semarak acara. Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya; Wakil Bupati Tabanan, Made Dirga; Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Wayan Sudirta; dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Bali, I Komang Merta Jiwa, yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia HUT ke-21 Baladika Bali, turut hadir dan menyerahkan bantuan paket sembako kepada para tokoh masyarakat seperti Jro Pecalang, Jro Serati, dan Jro Sapuh yang bertugas di Pura Luhur Batukau.
Selain itu, acara dilanjutkan dengan penyerahan wastra dan genta kepada para pemangku (pemimpin upacara keagamaan Hindu), serta pemberian punia (sumbangan) kepada Ketua Umum Sad Kahyangan Pura Luhur Batukau.
Dalam sambutannya, Wagub Giri Prasta menyampaikan apresiasi tinggi kepada Baladika Bali atas komitmennya dalam menjalankan konsep Tri Hita Karana, sebuah filosofi hidup masyarakat Bali yang menekankan keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam.
Implementasi konsep ini tercermin dalam berbagai kegiatan Baladika Bali, mulai dari persembahyangan, kegiatan sosial seperti donor darah dan pembagian sembako, hingga pelestarian lingkungan melalui aksi bersih-bersih dan penebaran benih ikan di sungai.
Lebih lanjut, Wagub Giri Prasta yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Aliansi Bali Angunggah Shanti mengajak Baladika Bali bersama Laskar Bali untuk terus berperan aktif dalam menjaga adat istiadat, tradisi, seni budaya, dan kearifan lokal Bali.
Ia juga menyinggung pentingnya sinergi dalam menjaga keamanan Bali.
“Terkait keamanan Bali, kita sudah memiliki kekuatan hukum yang diatur dalam Bantuan Keamanan Desa Adat (Bankamda), sehingga di mana ada kita, di situ ada kedamaian. Jadi kami percaya kepada TNI-POLRI, tokoh masyarakat Bali, serta Pecalang Desa Adat di Bali. Untuk itulah, kita harus bersinergi,” tegasnya.
Wagub Giri Prasta menekankan bahwa warisan Bali Shanti (Bali yang damai) harus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang. “Dirgahayu Baladika Bali ke-21, semoga tetap kompak, solid, dan jaya selalu,” pungkasnya.
Ketua Umum DPD Pusat Baladika Bali, Bagus Alit Sucipta, dalam kesempatan yang sama menyampaikan ucapan selamat HUT ke-21 kepada seluruh anggota Baladika Bali. Ia mengajak seluruh jajaran pengurus dan anggota untuk terus memperkuat solidaritas dalam upaya melestarikan kebudayaan Bali.
“Kami siap menjadi benteng pelestari adat, seni, dan budaya Bali,” ujarnya dengan penuh semangat.
Senada dengan hal tersebut, Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, bersama Ketua Umum Aliansi Bali Angunggah Shanti, Anak Agung Suma Widana, menyampaikan pandangannya mengenai peran penting Baladika Bali. Bupati Sanjaya menekankan bahwa pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dalam menjaga kelestarian budaya Bali.
Kehadiran Baladika Bali dengan komitmennya untuk menjaga tanah Bali melalui kekuatan adat istiadat, tradisi, seni budaya, dan kearifan lokal diharapkan dapat menjadi pilar pemersatu dan penjaga budaya Bali, sekaligus pilar perdamaian dalam melindungi Bali.
Sebagai penutup, Anak Agung Suma Widana mengingatkan bahwa Bali sebagai destinasi pariwisata dunia memerlukan citra yang baik. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh anggota Baladika Bali untuk selalu mengedepankan sopan santun, mempererat tali persaudaraan, dan terus menjaga budaya Bali melalui sinergi yang baik dengan TNI-POLRI serta Pecalang Desa Adat. ***