Kabarnusa.com – Masalah sampah hingga kini belum terpecahkan seperti di Teluk Benoa yang terus dibanjiri sampah organik dan non organik. Karenanya, Forum Peduli Mangrove (FPM) mengajak semua elemen masyarakat bersama-sama memerangi sampah agar tidak merusak lingkungan.
Founder atau pendiri FPM Heru B Wasesa menyatakan, sudah sekira tiga tahun, telah berbuat, dalam menyelamatkan lngkungan dari kerusakan akibat problem sampah.
FPM sudah menyelesaikan semua tugas dalam menjaga merawat lingkungan dari banjir sampah mulai pesisir di sekitar Teluk Benoa hingga jalan keluar daratan, dekat jalan tol Bali Mandara.
Nantinya, areal yang menjadi tugas mereka dalam melakukan pembersihan sampah akan diperluas.
FPM mengajak, mengimbau semua elemen masyarakat maupun pemerintah, LSM dan lainnya untuk bersama-sama melakukan pembersihan terhadap sampah.
“Tolong diingat, bahwa salah satu musuh utama di Bali, adalah sampah yang harus kita perangi bersama,” sambungnya di sela aksi bersih-bersih di pesisir Teluk Benoa, Badung Jumat (19/2/2016)..
Dikatakan, upaya FPM selama tiga tahun terakhir itu, sejalan dengan program pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang sehat bersih dan nyaman.
Heru juga menekankan, bahwa FPM telah melakukan regenerasi kepengurusan FPM yang diharapkan akan diisi oleh anak-anak muda.
“Kami menundang anak-anak muda untuk bergabung menjadi relawan FPM, untuk melakukan pembersihan hutan mangrove dari sampah,” tegas dia dalam acara yang juga dalam rangka menyambut hari peduli sampah nasional pada 21 Februari 2016..
Selain itu, masyarakat diajak untuk menjaga merawat hutan mangrove. Saat ini, FPM memiliki relawan cukup banya, dan akan meregenerasi sehingga diharapkan, akan tampil anak-ana muda mengabdi memimpin untuk FPM.
Diketahui, sampai saat ini ada sekira 300 lebih relawan yang bergabung di FPM. FPM bukanlah lembaga atau kelompok yang tidak terdaftar.
”
“Kami memiliki website, sosial media yang menjadi ruang komunikasi antar kita dengan masyarakat,” imbuhnya. (rhm)