Frustasi 2 Tahun Sakit, Bos Kayu Gantung Diri

5 Januari 2015, 09:54 WIB
ilustrasi gantung diri @2015

TABANAN –  Diduga frustasi atas sakit yang dideritanya selama dua tahun seorang pengusaha serkel kayu I Wayan Suardika (34) warga Kesambi Desa Jatiluwih Kecamatan Penebel, Tabanan, memilih gantung diri, pagi tadi.

Jasad korban ditemukan istrinya Ni Wyn. Ernawati (32) di gudang kayu tempat usaha Suardika sekira pukul 08.00 Wita, Senin (5/1/2015). Kasusnnya dilaporkan ke Polsek Penebel pukul 06.15 Wita dan petugas langsung ke lokasi melakukan penyeldikan atau olah TKP.

Kapolsek Penebel AKP Sri Subakti menjelaskan kronolginya, bermula saat istri korban seperti biasa, bangun hendak ke kamar mandi lanjut memasak untuk keluarganya. “Saat bangun, saksi melihat pintu kamar dalam keadaan terbuka dan suaminya sudah tidak ada di kamar,” terang Subakti.

Ernawati berusaha memangil dan mencari suaminya ke luar kamar dan mendatangi gudang tempat pengolahan kayu  atau serkel milik korban yang saat itu situasinya gelap,

Istri korban, lanjut mencari saklar dan menghidupkan lampu di gudang, kaget dengan pemandangan mengerikan sang suami tergantung di atas plafon di pojok barat laut gudangnya.

Modus korban gantung diri menggunakan tali plastik warna biru dililitkan ke leher dan diikatkann di atas plafon. Saat ditemukan posisi korban menghadap ke barat laut dan lidah dalam keadaan menjulur. Selanjutnya, pelapor berteriak minta tolong dan membangunkan buruhnya.

Dari keterangan keluarga, diduga korban nekad melakukan gantung diri karena frustasi di mana penyakit yang diderita tak kunjung sembuh. “Korban frustasi dua tahun sakitnya tidak sembuh,” sambung Kapolsek. Hanya saja, keluarga tak menyebutkan rinci sakit apa yang diderita korban.

Dari pemeriksaan mayat korban bersama dengan Bidan Puskesma Pembantu Jatiluwih berbama Ni Ketut Sukasih diketahui pada leher korban ditemukan bekas lilitan tali. “Tidak ditemukan ada tanda-tanda bekas tindak kekerasan di dalam tubuh korban, ciri-ciri fisik layaknya orang bunuh diri,” imbuh Subakti.

Saat gantung diri, korban mengenakan pakaian lengkap, celana jins tanggung (tiga perempat) warna abu-abu dan baju kaos warna abu-abu. Kata Kapolsek, pihak keluarga besar korban sudah menerima peristiwa tersebut sebagai sebuah musibah dan tidak menuntut apa-apa.

Pihak keluarga sudah mengetahui, bahwa korban mengidap penyakit yang diderita semenjak dua tahun lebih. (gus)

Berita Lainnya

Terkini