Frustrasi, Petani Tabanan Gantung Diri di Kandang Ayam

31 Januari 2017, 23:30 WIB
Tim medis saat melakukan pemeriksaan pada tubuh korban gantung diri

TABANAN – Diduga merasa frustrasi akibat penyakit vertigonya tak kunjung sembuh, I Made Muliasa (58) seorang petani di Banjar Dinas Megati Kelod, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Bali, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kandang ayam, Selasa (31/1/2017) siang, sekitar pukul 13.45.

Informasi di lapangan, siang itu Muliasa yang sudah sekitar tiga tahun menderita penyakit vertiga berdiri di halaman rumahnya. Melihat hal itu, Ni Made Sudarti (55) istri Muliasa mengingatkan, agar suaminya tetap berada di rumah.

Usai mengingatkan suaminya, Made Sudarti lantas pergi mencari banten. Sementara Putu Ari Gunawan (42) menantunya yang tinggal bersama di rumah mertua, juga pergi untuk menjemput anaknya di sekolah. Usai menjemput anaknya di sekolah, Gunawan langsung pulang dan masuk kamar untuk istirahat.

Sesaat kemudian, Sudarti juga pulang setelah mencari banten. Namun, Sudarti tidak melihat suaminya di rumah. Sudarti kemudian mencari suaminya di tanah tegalan miliknya yang berlokasi di sebelah timur rumahnya sekitar 10 meter. Ketika melihat kandang ayam, Sudarti lantas melihat suaminya tergantung pada kayu balok dengan ketinggian sekitar 2,5 meter.

Melihat hal itu, Sudarti berteriak dengan histeris yang didengar oleh Gunawan hingga langsung terbangun menuju kandang ayam di tegalan. Gunawan kemudian melepas tali plastik yang menjerat leher korban dan membawanya ke rumah dalam keadaan sudah meninggal.

Kapolsek Selemadeg Timur AKP I Gede Surya Kusuma seijin Kapolres Tabanan saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, begitu menerima laporan petugas langsung datang untuk melakukan pemeriksaan dan olah TKP.

Berdasarkan pemeriksaan dan olah TKP, korban saat ditemukan oleh istrinya dalam keadaan kedua lutut kaki sedikit menekuk, leher tergantung dengan tali plastik warna biru, simpul dibelakang leher tergantung pada balok dengan ketinggian sekitar 2,5 meter.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas medis, ditemukan luka memar pada leher bekas jeratan tali. Pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan”, katanya. Menurut Kapolsek, berdasarkan pemeriksaan medis dan keterangan saksi, korban meninggal dengan cara gantung diri diduga merasa frustrasi karena penyakit vertigonya tidak kunjung sembuh. (gus)

Berita Lainnya

Terkini