Jakarta — Presidium Forum Silaturahmi Pemuda Islam (FSPI) menilai mencuatnya isu “bubarkan DPR RI” merupakan titik klimaks dari ketidakpercayaan masyarakat terhadap lembaga legislatif. FSPI memandang kondisi ini sebagai alarm serius yang harus dijawab dengan langkah konkret, bukan dengan sikap defensif, melainkan dengan membuka ruang komunikasi yang lebih luas dan menampung aspirasi rakyat secara terbuka.
Koordinator Presidium FSPI, Zuhelmi Tanjung, menegaskan DPR RI sebagai representasi rakyat tidak boleh semakin jauh dari konstituennya. “Jangan sampai ada jarak yang melebar antara rakyat dengan wakilnya. DPR RI harus benar-benar hadir, membuka ruang komunikasi, serta menindaklanjuti aspirasi rakyat dengan kerja nyata,” ujarnya di Jakarta, Selasa (26/8).
Lebih lanjut, Zuhelmi menekankan pentingnya DPR RI kembali meneguhkan peran utamanya dalam fungsi legislasi, pengawasan, dan penganggaran dengan menjadikan kepentingan rakyat sebagai landasan utama. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap kritis dan aktif menyampaikan pendapat, namun tidak terjebak dalam skenario pihak-pihak tertentu yang ingin memecah belah persatuan bangsa serta menciptakan ketidakstabilan.
“FSPI berharap DPR RI lebih proaktif menjalankan fungsinya dengan amanah, sementara rakyat tetap bersatu mengawal jalannya demokrasi secara konstruktif. Demokrasi harus dijaga bersama sebagai instrumen pemersatu, bukan pemecah belah,” tegasnya.
Zuhelmi juga mengingatkan agar semua pihak menjaga suasana tetap kondusif. Ia menekankan, jangan sampai aparat keamanan justru dibenturkan dengan massa aksi karena hal itu hanya akan menambah ketidakpercayaan masyarakat kepada aparat negara. “Aparat adalah mitra rakyat dalam menjaga keamanan dan kedamaian. Hubungan keduanya harus tetap harmonis demi keutuhan bangsa,” tambahnya.
FSPI menegaskan, menjaga stabilitas dan kedamaian nasional adalah tanggung jawab bersama. DPR RI diharapkan mampu memulihkan kembali kepercayaan publik melalui langkah nyata yang berpihak pada rakyat, sementara masyarakat dan aparat bersatu menjaga persatuan dan stabilitas negara.***