Gagasan Prabowo Bisa Angkat Pariwisata Bali

2 Juni 2014, 06:46 WIB
ilustrasi (Foto:KabarNusa)

KabarNusa.com, Denpasar – Pariwisata yang menjadi sendi kehidupan masyarakat Bali membutuhkan berbagai terobosan dan cara-cara baru agar bisa lebih berkembang sebagaimana ditawarkan duet Capres Prabowo Subianto dan Cawapres M Hatta Radjasa yang diyakini dapat mengangkat pariwisata Pulau Dewata di mata dunia.
 

“Pariwisata Bali tanpa didukung jaringan networking dan hubungan luar negeri yang baik, tidak bisa berkembang, kita tidak bisa mengandalkan cara-cara berkomunikasi yang konvensional,” tegas GUbernur Bali Made Mangku Pastik di Denpasar Minggu 1 Juni 2014.

Pastika yang didapuk sebagai Ketua Steering Committe Tim Pemenangan Prabowo-Hatta mengungkapkan, Bali tidak boleh berpangku tangan hanya bergantung cara-cara berkomunikasi seperti sekarang ini namun harus berbenah.

Seiring perkembangan masyarakat membutuhkan penciptaan lapangan kerja dan tenaga kerja dalam negeri harus bersiap bersaing dengan tenaga asing.

Karena itu, dalam program-program yang ditawarkan Prabowo dalam menerjemahka visinya dengan menciptakan 2 lapangan kerja setiap tahunnya dinilai tepat dalam menjawab kebutuhan Indonesia.

“Saya kira itu bukan mustahil dan muluk-muluk, muluk asal program dilaksanakan betul dengan baik,” tegasnya.

Sesungguhnya, lanjut Pastika, semua itu telah disusun dalam konsep Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia MP3EI yang arsitekturnya adalah Hatta Radjasa tak lain pendamping Prabowo.

“Jadi, kalau kita ingin cepat-ceoat memiliki jalan Under Pass, jalan tol Bali Mandara, kita cepat bangun bandara, kita ingin cepat kembangkan Bali Utara dan Barat, semua itu sudah masuk dalam konsep MP3EI,” papar dia.

Pastika lantas mengajak masyarakat membayangkan, jika bukan Prabowo-Hatta yang melanjutkan, maka akan sulit dan belum tentu semua yang diharapkan masyarakat di Bali khususnya itu dapat terlaksana dengan baik.

Pasalnya, semua konsep itu yang melahirkan adalah Hatta selaku Menteri Koordinator Perekonomian.

“Saya tahu persis prosesnya dilahirkan di Istana Tampak Siring dan saat retreat para menteri dan gubernur untuk menentukan arah pembangunan ekonomi Indonesia 20 tahun mendatang,” imbuh Pastika. (kto)

Berita Lainnya

Terkini