Gairahkan Ekonomi Maritim RI, Pelabuhan Benoa Berbenah Sambut Tol Laut

9 November 2016, 21:38 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat mengunjungi Pelabuhan Benoa Denpasar

DENPASAR – Pelabuhan Benoa Denpasar Bali terus berbenah dalam meningkatkan pelayanan kepada penumpang dan masyarakat lainnya seiring dengan meningkatnya tuntutan perkembangan zaman termasuk dalam mewujudkan gagasan yang digulirkan Presiden Joko Widodo untuk menghubungan pelabuhan satu dengan lainnya dalam mendorong perekonomian.

GM Pelindo III Benoa Denpasar Ali Sadikin mengungkapkan, pihaknya menyambut positif dan terus mendukung terwujudnya tol laut di Tanah Air salah satunya yang menghubungan ke Bali.

Untuk itu, pihaknya telah mengatur sedemikian rupa, agar semua pengguna jasa bisa beraktivitas di pelabuhan secara baik dan lancar, tanpa melanggar ketentuan atau yang dijalankan.

Langkah pembenahan itu, ada beberapa prioritas yang dilakukan, pertama memprioritaskan kapal pesiar yang sandar labuh.

“Kapal pesiar atau cruise Ini mendapat prioritas. kedua kapal penumpang domestik<” jelas Ali dalam perbincangan dengan Kabarnusa.com belum lama ini.

Apalagi, kapal penumpang domestik, prinsipnya tidak boleh terlalu lama menunggu sehingga terus diupayakan penumpang dapat turun sesuai jadwal

Prioritas ketiga, kapal-kapal kontainer yang mayoritas mengangkut kkan, kerjainan atau handycrat untuk tujuan ekspor.

Bagaimana, kapal-kapal, yang bertujuan ekspor sudah terhubung dengan pelabuhan-pelabuhan besar seperti di Surabaya.

Selanjutnya, diprirotaskan juga kapal curah cair untuk kegiatan industri maupun transportasi seperti BBM solar minyak, kapal pertamina, avtur pertamax premium pertalite,

“Kelima untuk kapal ikan tangkap yang melakukan pengisian bbm termasuk kapal yang melakukan ganti kru,” sambungnya.

Yang keenam, prioritas untuk kapal-kapa negara TNI AL, polisi, TNI AD, TNI AL hingga kapal negara asing yang kerap berlabuh di Benoa seperti chili, Norwegia.

Ali menambahkan, dalam pengembangan pelabuhan itu ada beberapa kendala namun terus diupayakan solusi atau pemecahannya. Sebut saja, kendala fasilitas, standirasai di mana Pelabuhan Benoa sudah bersertifikasi.

Sertifikasi yang sudah dimiliki seperti dalam hal menghandel petikemas, stacker yang sudah sesuai standar.

Demikian pula, semua fungsi dermaga sudah berjalan sesuai kelaiklautan SOP dan sertifikasi lainnya seperti 9001,

Intinya, Pelindo III Benoa sudah berkomitmen dalam pelayanan di tempat pelabuham, sesuai standar mutu lingkungan keamanan seperti 9001, 140)1 hingga stamdar IMO.

Selain itu, Pelindo III mengantongi penghargaan prima madya Kemenhub bulan Oktober lalu di mana pelayanan Terminal Cruise mendapat penghargaan pelayanan.

Dengan fasilitas terminal yang terus ditingkatkan seperti  toilet yang bersih, ketersediaan wifi, money changer, souvenir hingga kenyamanan penumpang lainnya karena semua orang yang masuk terminal teridentifikasi sehingga menciptakan keamana dan kenyamanan.

Ditambahkan, Ali, dengan kesiapan Pelabuhan Benoa tersebut maka sangatlah tepat jika Pelabuhan Benoa menjadi salah satu penopang tol laut di Tanah Air yang digaungkan Presiden Joko Widodo.

“Kami ingin pastikan bahwa kami siap untuk itu (tol laut) karena Pelabuhan Benoa menjadi pintu gerbang suatu daerah dan mendorong perekonomian, apapun itu, kita harus siap,” tegasnya lagi.

Pendek kata, apa yang digaugkan Presiden Jokowi soal pentingnya menghidupkan kembali sektor maritim dengan menghubungkan interaksi antar pelabuhan di Tanah Air, sudah sepatutnya didukung karean itu juga bisa menjadi pemersatu bangsa.

Soal kendala dalam pengembangan Pelabuhan Benoa yang belum mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Denpasar di mana sampai saat ini Rencana Induk Pelabuhan (RIP) belum juga mendapat persetujuan, Ali tetap optimis bisa menyelesaikannya.

“Ya kita akan duduk bersama lagi. mencari pemahaman bersama, mungkin masih ada yang belum memahmi bahwa ini semua demi kepentingan pemerintah (pembangunan),” katanya.

Pihaknya akan segera melakukan pendekatan intensif untuk menggolkan RIP, mengingat dukungan anggaran sudah tersedia tinggal dukungan secara legalitas administratif.

“Tuntutan perkembangan kian cepat, kita tidak boleh terlambat mengantispasi, kalau terlambat membangun, repot kita, kita akan selesaikan dudul bersama, dijelaskan sampai benar-benar memahami bagaimana visi dan tujuan Pelabuhan Benoa bisa terlaksana,” imbuhnya.

Saat meninjau Terminal Penumpang Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Benoa Minggu 23 Oktober lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku optimis Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Benoa bakal mendapat dukungan Pemerintah Provinsi Bali dan Pemkot Denpasar.

Menurut Budi, Bali yang dikenal sebagai destinasi dunia, tentunya menuntut kesiapan Pelabuhan Benoa sebagai pintu masuk wisatawan asing dari laut atau lewat kapal pesiar atau cruise

“Pelabuhan Benoa sebagai pelabuhan yang mengelola turis, itu kan luar biasa,” tuturnya

Selain itu, juga Benoa sebagai pelabuhan perikanan, terus melakukan berbagai pembenahan.

Langkah dilakukan diantaranya, pembuatan RIP yang tentunya, perlu dukungan berupa rekomendasi pemerintah daerah baik.provinsi dan kota Denpasar.

Lewat penataan atau perencanaan yang baru, diharapkan akan berjalan sesuai fungsi fungsinya dengan baik.

Misalnya penataan yang dilakukan untuk melayani turis, perikanan, logistik dan lainnya.

Itu semua masih dalam proses, yang diharapkan segera keluar rekomendasi dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai D Mantra, untuk RIP Benoa.

Diketahuu, RIP yang sudah diajukan pihak Pelindo terganjal rekomendasi dari pemerintah kota Denpasar sehingga meski sudah diajukan beberapa tahun, belum juga tampung.

Dalam kunjungan Menhub Budi, didampingi pejabat Kemenhub termasuk Manager Umum Pelindo III Benoa Nengah Nariana dan Manager Terminal Benoa Anak Agung Gede Agung Mataram.

Dalam kesempatan berbeda Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama menegaskan dukuangannya atas langkah-langkah Pelabuhan Benoa dalam menyambut era kemaritiman dengan membangun keterhubungan antar pelabuhan atau tol laut.

Menurutnya, Pelabuhan Benoa bagi Bali sangatlah memilili peran signifikan bagi Bali dalam menopang aktivitas kepariwisataan dan perekonomian daerah.

Untuk itu, pihaknya mendorong agar terus dilakukan pembenahan dalam meningkatkan pelayanan Pelabuhan Benoa sehingga nantinya benar-benar siap memasuki era perdagangan bebas dan mengoptimalkan potensi maritim.

Tentunya, kesiapan infrastruktur pelabuhan menjadi mutlak dimiliki dalam menopang pelayanan dan aktivitas di pelabuhan terbesar di Pulau Seribu Pura ini. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini